Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Berkurang, Kini Rawat 7.929 Orang

Kompas.com - 27/06/2021, 13:15 WIB
Tria Sutrisna,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pasien yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta mengalami sedikit penurunan, setelah sebelumnya mengalami peningkatan.

Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian menjelaskan, pasien Covid-19 di Tower 4, 5, 6, 7 Wisma Atlet Kemayoran mencapai 6.910 orang hingga Minggu (27/6/2021).

Jumlah ini mengalami penurunan dibanding data sebelumnya pada Sabtu (26/6/2021) kemarin, yakni sebanyak 7.028 pasien Covid-19.

"Semula ada 7.028 orang dirawat di empat tower, berkurang 118 orang. Saat ini pasien rawat inap 6.910 orang," ujar Aris dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Minggu.

Baca juga: Wisma Atlet Penuh, Rusun Pasar Rumput Disiapkan untuk Isolasi Pasien Covid-19

Sementara di Tower 8 Wisma Altet Pademangan, kata Aris, terdapat 1.019 pasien Covid-19 yang sampai hari ibu masih menjalani rawat inap.

Jumlah ini berkurang 198 orang dari data sabtu kemarin yang jumlahnya mencapai 1.217 pasien.

"Wisma Atlet Pademangan atau Tower 8 jumlah pasien rawat inap 1.019 orang. Semula 1.217 pasien, berkurang 198 orang dari data kemarin," kata Aris.

Dengan demikian, total pasien Covid-19 yang masih menjalani rawat inap di lima tower Wisma Atlet sebanyak 7.929 orang hingga Minggu ini.

"Semula yang dirawat inap 8.245 orang, berkurang 316 orang," kata Aris.

Baca juga: Sebaran 21.095 Kasus Baru Covid-19, Tertinggi di DKI Jakarta

Meski jumlah pasien di Wisma Atlet mengalami penurunan, tren kasus Covid-19 di DKI Jakarta masih menunjukan tren meningkat.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat, penambahan kasus positif Covid-19 mencapai 9.271 orang pada Sabtu (26/6/2021) hari ini.

Ini merupakan penambahan kasus harian tertinggi selama pandemi. Sebelumnya, kasus harian tertinggi terjadi pada dua hari lalu dengan 7.505 kasus harian.

Dari penambahan kasus pada Sabtu kemarin, sebesar 14 persen atau setara 1.325 di antaranya merupakan anak berusia di bawah 18 tahun.

"Tren kasus positif aktif pada anak di bawah usia 18 tahun masih bertambah. Sebanyak 14 persen dari 9.271 kasus positif hari ini adalah anak-anak di bawah usia 18 tahun," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia, Sabtu (26/6/2021).

Baca juga: Kasus Covid-19 di Jakarta Bertambah 9.271, Rekor Tertinggi Selama Pandemi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com