Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Melonjak, Depok Surati Pemprov Jabar untuk Pembuatan RS Darurat dan Tempat Isolasi OTG

Kompas.com - 28/06/2021, 14:27 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Mohammad Idris disebut telah bersurat ke Pemprov Jawa Barat mendiskusikan soal rencana pembuatan rumah sakit darurat dan tempat isolasi terpusat bagi pasien Covid-19 tanpa gejala (OTG) dan bergejala ringan.

"Hari ini kami sedang menghitung kebutuhannya," ujar juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, kepada wartawan pada Senin (28/6/2021).

Sebagai informasi, Depok, sebagaimana wilayah-wilayah lain di Indonesia terkhusus Jabodetabek, sedang mengalami lonjakan kasus Covid-19 amat signifikan.

Baca juga: Satgas Depok Berencana Tambah 300 Tempat Tidur OTG Covid-19 di Asrama Mahasiswa UI

Berdasarkan data terbaru per Minggu kemarin, Depok mencatat ada 7.398 kasus aktif alias pasien yang saat ini terkonfirmasi positif Covid-19 dan harus menjalani isolasi atau perawatan.

Jumlah ini adalah yang tertinggi selama riwayat pandemi di Depok, melampaui puncak gelombang pertama 5.011 kasus aktif Covid-19 pada 30 Januari 2021.

Situasi ini menyebabkan RS-RS di Depok di ambang penuh sejak pekan lalu, bahkan keterisian ICU khusus pasien Covid-19 sudah mencapai lebih dari 100 persen.

Penambahan kapasitas RS di Depok masih terus dilakukan hingga telah mencapai total 1.100 tempat tidur per hari ini.

Namun penambahan ini akan selalu berkejaran dengan keterbatasan alat, obat, tenaga medis, serta kasus Covid-19 yang terus bertambah.

Baca juga: Puluhan Tenaga Kesehatan di RS dan Puskesmas di Depok Terpapar Covid-19

Situasi nyaris penuh juga terjadi di 2 tempat isolasi terpusat yang sejauh ini dimiliki Depok.

Tempat isolasi itu memanfaatkan fasilitas milik Universitas Indonesia, yakni Wisma Makara dan Pusat Studi Jepang dengan total sedikitnya 144 tempat tidur.

"Rencana kita ada (penambahan) di Asrama Mahasiswa UI sebanyak 300 bed, bersebelahan dengan Wisma Makara," kata Dadang soal salah satu opsi tempat isolasi terpusat.

"Kita ajukan dulu ke provinsi, mudah-mudahan provinsi bisa seluruhnya intervensi," ungkapnya.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebelumnya meminta pemerintah kota dan kabupaten di wilayahnya supaya mencari hotel sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.

Ia mengklaim akan membantu pembiayaannya.

"Kita akan mendorong daerah (Pemda) untuk segera menggunakan hotel. Nanti biaya bisa disubsidi dari pemerintah provinsi. Hotel ini saya harapkan untuk menjadi tempat isolasi pasien di rumah sakit yang mau (akan) sembuh," ucapnya saat meninjau RSUD Bayu Asih, Kabupaten Purwakarta, dikutip dari siaran pers, Kamis (24/6/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com