Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harus Kerja Dobel Sif, Banyak Nakes Kehabisan Tenaga hingga Tertular Covid-19

Kompas.com - 28/06/2021, 14:46 WIB
Ihsanuddin,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Tenaga kesehatan di Jakarta mulai kelelahan dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Banyak tenaga kesehatan yang akhirnya kelelahan, jatuh sakit, bahkan sampai tertular virus corona dari pasien.

Kondisi ini dialami para tenaga kesehatan yang bertugas di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Dirut sekaligus dokter di RS Islam Cempaka Putih, Jack Pradono Handono, menceritakan bahwa akhir-akhir ini para tenaga kesehatan harus bekerja dobel sif.

Perkaranya, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat jauh lebih banyak daripada jumlah tenaga kesehatan.

Baca juga: Situasi Kritis Covid-19: Kondisi Berat bagi RS, Nakes, dan Kita Semua...

"Banyak yang sudah ngedrop. Sebagian kecapekan dan sebagian tertular. Dua sampai tiga hari ini sangat meningkat ya jumlah pasiennya. Sampai saat ini di IGD pun sangat membludak," kata Jack kepada Kompas.com, Senin (28/6/2021).

Jack sendiri menjadi salah satu nakes di RS Islam Cempaka Putih yang tertular Covid-19. Ia dinyatakan positif pada tiga hari lalu dan kini hanya bisa memantau operasional RS dari ruang isolasi.

"Kalau ngomong agak panjang, saya langsung ngos-ngosan," katanya.

Baca juga: 176 Nakes Tambahan dari TNI Tiba di Lanud Halim, Siap Ditugaskan di Wisma Atlet

Jack mengatakan, pihak RS sebenarnya sudah menambah jumlah tenaga kesehatan guna mengantisipasi lonjakan pasien. Terakhir, pihak RS merekrut 30 tenaga kesehatan dari Politeknik Kesehatan Bengkulu.

Namun, lonjakan pasien jauh lebih cepat daripada kemampuan RS menambah jumlah tenaga kesehatan. Pada Minggu (27/6/2021) kemarin saja, terdapat penambahan mencapai 9.394 kasus di Jakarta. Itu merupakan penambahan kasus harian terbanyak selama pandemi.

"Sebenarnya (jumlah nakes) cukup kalau enggak ngedrop, cuma dengan banyak yang ngedrop ini kita keteteran juga," kata Jack.

Baca juga: Darurat! Rumah Sakit Penuh, Pasien Covid-19 Harus Mengantre, Nakes Kelelahan

"Akhirnya ada orang yang harus kerja dua shift, dobel-dobel. Sebetulnya kan enggak baik," sambung dia.

Oleh karena itu, Jack berpesan kepada pemerintah untuk betul-betul memperketat pembatasan guna mencegah penularan yang lebih luas. Ini juga sesuai saran tujuh asosiasi profesi kedokteran.

"Kata kuncinya sudah waktunya menarik rem darurat," kata dia.

Baca juga: 401 Dokter Meninggal karena Covid-19, Faskes Penuh Tingkatkan Risiko Nakes Terpapar Virus

Jack juga berpesan kepada masyarakat untuk tak bosan menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan secara rutin.

Selain itu masyarakat juga diminta untuk membatasi mobilitas dan tetap di rumah jika tak ada keperluan mendesak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com