Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS di Tangsel Penuh, Pasien Covid-19 Gejala Berat Terpaksa Isolasi Mandiri

Kompas.com - 28/06/2021, 15:59 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Tempat tidur di rumah sakit rujukan pasien Covid-19 wilayah Tangerang Selatan (Tangsel) sudah penuh. Imbasnya, banyak pasien positif yang kesulitan mendapatkan ruang perawatan sampai kondisinya memburuk hingga meninggal dunia.

Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie menjelaskan, tempat tidur isolasi pasien Covid-19 di wilayahnya saat ini sudah terisi lebih dari 90 persen. Menyisakan 64 tempat tidur dari total 649 unit yang tersebar di 23 rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Tangsel.

"Memang tempat tidur isolasi laporan harian kita 90 persen. Artinya memang masih ada yang tersedia 64 (tempat tidur), tapi waiting listnya lebih dari 64 (pasien)," ujar Benyamin di Rumah Dinas Wali Kota Tangsel dalam keterangan suara yang diterima, Senin (28/6/2021).

Baca juga: Rumah Sakit Penuh, Walikota Bekasi: Kalau Mencret, Pusing Cukup ke Puskesmas

Namun, lanjut Benyamin, sisa tempat tidur isolasi tersebut biasanya segera diisi oleh pasien Covid-19 yang sudah lebih dulu mendapatkan rujukan dari Puskesmas karena mengalami perburukan.

Sehingga, banyak pasien Covid-19 yang harus terlebih dahulu melakukan isolasi mandiri di rumah karena belum tersedia tempat tidur kosong di rumah sakit

"Lebih dari 64 yang sudah menunggu beberapa hari. Itulah yang akhirnya terjadi perburukan, enggak sempat ketolong lagi (isolasi mandiri) di rumah," kata Benyamin.

Menurut Benyamin, sepanjang Juni 2021 terdapat 190 kasus kematian akibat Covid-19 di Tangerang Selatan. Jumlah tersebut merupakan angka tertinggi sejak pandemi Covid-19 melanda pada Maret 2020.

"Yang meninggal bulan ini, Juni belum habis nih ada 190. Dan ini belum pernah bulan-bulan sebelumnya, ini memang lagi terjadi peningkatan," ungkapnya.

Baca juga: Anak di Rumah Saja Selama Pandemi, Bagaimana Tumbuh Kembangnya?

Untuk itu, Pemerintah Kota Tangsel meminta rumah sakit swasta yang menjadi lokasi rujukan pasien Covid-19 untuk menambah tempat tidur isolasi.

"Saya minta untuk ditambah bednya, yang tadinya 10-20 persen, ditambah (jadi) 30 persen deh," kata Benyamin.

Benyamin juga mengatakan bahwa pihaknya akan menambah jumlah tempat tidur dengan memaksimalkan pengoperasian rumah sakit umum (RSU) Serpong Utara.

Kendati demikian, rencana ini masih terkendala persediaan tabung oksigen yang semakin menipis.

"Kenapa baru 25 bed, tabung oksigennya. Jadi sekarang lagi diusahakan tabung oksigennya untuk sampai 70 tempat tidur, bahkan saya dorong sampai 100," tutur Benyamin.

"Persoalan bed ini kan bukan hanya persoalan tempat tidurnya, tapi oksigennya, alat kesehatannya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com