BOGOR, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto meminta pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan yang lebih ketat untuk mengendalikan laju kasus Covid-19 yang makin tak terkendali.
Tak terkendalinya laju kasus Covid-19, kata Bima, terlihat dari data tingginya angka kasus positif, meningkatnya angka kematian, hingga tenaga kesehatan bertumbangan karena terpapar Covid-19.
Baca juga: Bima Arya: Bogor Ada di Fase Darurat Covid-19, Faskes Nyaris Lumpuh
Bima menjelaskan, di tingkat daerah, kebijakan reaktif dan insidental seperti pelarangan mudik, pembatasan mobilitas, realitanya sulit dijalankan dengan maksimal di lapangan.
“PPKM yang kami terapkan sekarang ini terlihat belum maksimal untuk mengatasi persoalan (Covid-19) yang semakin berat. Akan lebih efektif apabila diterapkan bersamaan dengan pembatasan yang lebih ketat lagi dalam kebijakan yang lebih makro,” ungkap Bima, Senin (28/6/2021).
Bima menilai, dalam skala kewilayahan, pemerintah daerah sangat terbatas dalam memperkuat kebijakan pembatasan yang dimaksud.
Baca juga: Tembus 57.295 Kasus Aktif Covid-19, Mengapa DKI Jakarta Tak Terapkan Lockdown?
Tanpa instrumen kebijakan di tingkat nasional, sambung Bima, akan sulit mengupayakan langkah-langkah yang masif dalam membatasi mobilitas warga.
“Tapi sekali lagi, mungkin itu tidak akan maksimal ketika tidak diiringi oleh kebijakan yang lebih tegas, lebih ketat, dalam hal pembatasan aktivitas warga di tingkat yang lebih makro," kata Bima.
"Saya kira pemerintah pusat harus berani mengambil langkah-langkah kebijakan yang lebih ketat, mungkin tidak dipukul rata secara nasional tapi bisa diberlakukan sesuai kedaruratan wilayahnya," tambahnya.
Baca juga: Covid-19 Menggila di Jakarta, Pedagang Pasar Pramuka: Stok Oksigen Habis sejak 2 Hari Lalu
Ia menuturkan, situasi kasus Covid-19 sudah sangat mengkhawatirkan.
Kasus Covid-19 di Kota Bogor, lanjut Bima, melonjak luar biasa. Penambahan kasus berada di kisaran 300-an kasus per hari.
Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di seluruh rumah sakit rujukan Covid-19 hampir mencapai 100 persen.
“Jadi saya kira semuanya perlu diperhitungkan dengan cermat, tetapi poinnya adalah dari data menunjukkan bahwa kita harus mengambil langkah kebijakan yang lebih tegas, lebih ketat, di tingkat yang lebih makro. Kalau tidak, maka korban akan semakin banyak berjatuhan,” pungkas Bima.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.