Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Berdempetan Antre Vaksinasi di Puspemkot, Ini Penjelasan Wali Kota Tangerang

Kompas.com - 29/06/2021, 16:25 WIB
Muhammad Naufal,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang angkat suara soal antrean vaksinasi Covid-19 yang membeludak di Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Tangerang, Selasa (29/6/2021).

Vaksinasi massal diketahui digelar di Puspemkot Tangerang dan 107 titik lainnya yang tersebar di Kota Tangerang mulai Selasa hingga 1 Juli 2021. Peserta vaksin membeludak pada hari pertama ini.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah berujar, peserta vaksinasi membeludak karena banyak yang datang tidak sesuai jadwal.

Baca juga: Setiap Hari 250 Peti Mati Dibikin di Tangerang, Paling Banyak Dikirim ke Jakarta

"Pada pendaftaran, itu sudah jelas ada waktu dan jamnya. Jadi, yang tidak mendapatkan waktu dan jam, agar menyesuaikan kehadirannya," ujarnya kepada awak media, Selasa.

Dia menyebut, bila calon target vaksinasi sudah mendaftar dan belum menerima jadwal, maka diimbau agar tidak mendatangi lokasi vaksinasi.

"Yang belum dapat jadwal enggak usah memaksakan diri, karena tidak akan dilayani sementara," paparnya.

Pria 44 tahun itu menyatakan, banyak warga yang tidak memiliki KTP Kota Tangerang yang turut mengantre di luar Puspemkot pagi tadi.

Oleh karena itu, mulai besok vaksinasi di lokasi tersebut tak lagi diizinkan untuk mereka yang tak memiliki KTP Kota Tangerang.

Kemudian, Arief menegaskan bahwa warga tak ber-KTP Kota Tangerang diarahkan untuk divaksin di titik vaksinasi yang ada di 104 kelurahan.

Baca juga: Warga Jakpus yang Isolasi di Rumah Bisa Dapat Sembako, Ini Caranya

"Harap masyarakat mematuhi dan mengikuti vaksin sesuai ketentuan agar tidak terulang kepadatan yang terjadi," imbaunya.

Pantauan Kompas.com sekitar pukul 09.30 WIB, peserta vaksinasi berdesakan di luar gerbang barat Puspemkot Tangerang. Antrean mengular hingga Masjid Al-Azhom.

Sekitar pukul 10.00 WIB, pihak Pemkot Tangerang baru membuka gerbang barat agar peserta vaksinasi dapat mengantre di area parkir kawasan Puspemkot.

Pihak kepolisian mulai tampak mengoordinir sebagian peserta untuk memasuki area parkir.

Meski demikian, kerumunan yang berdempetan itu masih terjadi di area parkir Puspemkot. Petugas kemudian berupaya membuat jarak di antara peserta vaksinasi.

Seorang peserta, Selvi, memilih untuk disuntik di lokasi itu karena belum menerima jadwal vaksin dari puskesmas.

Baca juga: Membeludak, Warga Berdempetan Antre Vaksinasi di Puspemkot Tangerang

Ia mengaku mendaftarkan sebagai peserta vaksin melalui daring.

Namun, pihak puskesmas belum mengirimkan jadwal vaksinasi hingga saat ini. Karena itu, dia memilih untuk divaksin di Puspemkot.

Siti, pengantar peserta vaksin, berujar bahwa dia dan putrinya telah mengantre sejak pukul 08.00 WIB.

Dia menyebut, gerbang masuk Puspemkot baru dibuka pukul 10.00 WIB. Padahal, vaksinasi putrinya dijadwalkan pada pukul 08.00 WIB.

Menurut Siti, pihak Pemkot yang telat membuka gerbang masuk menjadi salah satu penyebab terjadi penumpukan antrean vaksinasi.

Siti mengaku sebenarnya takut akan kerumunan peserta vaksin yang terjadi.

"Takut sih, tapi ini mah mending. Tadi di luar gerbang, kita lebih parah. Orang kita dempet-dempet tadi. Ini 3M-nya mana coba," urainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com