Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RSUP Sitanala Nyatakan Darurat Oksigen, Hampir Semua Pasien Covid-19 Pakai Alat Bantu Napas

Kompas.com - 30/06/2021, 10:56 WIB
Muhammad Naufal,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Stok oksigen untuk pasien Covid-19 yang cepat habis menjadi kendala di RSUP Sitanala, Neglasari, Kota Tangerang, Banten. Ketua Satgas Covid-19 RSUP Sitanala, Sarwoko mengatakan, oksigen di RS tersebut cepat habis lantaran hampir semua pasien Covid-19 yang dirawat mengalami sesak napas.

"Tabung oksigen dari awal kami sudah ada," kata Sarwoko melalui pesan singkat, Rabu (30/6/2021).

"Tapi oksigen cepat habis karena hampir semua pasien kondisi sesak napas," sambung dia.

Di sisi lain, stok oksigen yang dikirimkan ke RS naungan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) itu masih terbatas. Sarwoko melanjutkan, pemasok belum dapat memenuhi kebutuhan oksigen di RSUP Sitanala.

Baca juga: Tenda Darurat di RSUP Sitanala Penuh, Pasien Covid-19 Antre Pakai Kursi Roda dan Tunggu di Ambulans

Menurut dia, permasalahan soal ketersediaan tabung oksigen tak hanya dialami RSUP itu, RS rujukan lain juga mengalami hal serupa.

"Suplai oksigen sampai sekarang itu masih terbatas. Penyedia belum bisa memenuhi semua kebutuhan oksigen. Masalah ini hampir dialami semua RS yang melayani pasien Covid-19," urai Sarwoko.

Semenjak terjadi lonjakan pasien Covid-19 di RS tersebut, dia menyatakan bahwa memang tipisnya ketersediaan oksigen merupakan hambatan utama.

"(Hambatan) yang utama oksigen. Darurat oksigen," ujar dia.

Sarwoko menambahkan, terkait pemenuhan fasilitas kesehatan lainnya, Kemenkes baru saja mengirimkan alat kesehatan berupa high flow nasal cannula (HFNC). HFNC merupakan alat untuk meningkatkan parameter klinis dan sesak nafas untuk pengobatan pasien yang gagal napas akut.

Alat itu digunakan RSUP Sitanala untuk memenuhi kebutuhan peralatan kesehatan di ruang ICU (insentive care unit). RS tersebut sempat mengalami kendala peralatan kesehatan di ruang ICU.

"Kemarin siang alat HFNC sudah datang dari Kemenkes. HFNC semacam alat bantu napas yang biasa dipakai di ICU," kata Sarwoko.

Baca juga: Baru Beroperasi, Tenda Darurat Khusus Pasien Covid-19 di RSUP Sitanala Sudah Penuh

Dia menambahkan, hingga pagi tadi sekitar pukul 09.00 WIB, masih ada tiga pasien Covid-19 yang mengantre untuk mendapatkan tempat tidur di tenda darurat yang mereka dirikan.

RSUP Sitanala mendirikan dua tenda darurat dengan total 22 unit tempat tidur pasien Covid-19. Keduanya mulai beroperasi pada Senin lalu.

Tenda pertama difungsikan sebagai ruang IGD berisikan 14 tempat tidur dan tenda kedua difungsikan sebagai ruang triase atau pemilahan, berisikan delapan tempat tidur.

Menurut Sarwoko, ketiga pasien tersebut mengantre sembari menggunakan kursi roda masing-masing.

"Pagi ini ada tiga (pasien yang mengantre). Mereka mengantre menggunakan kursi roda," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Megapolitan
Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Megapolitan
Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Megapolitan
Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Megapolitan
Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Megapolitan
Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Megapolitan
Walkot Depok Idris: Saya 'Cawe-cawe' Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Walkot Depok Idris: Saya "Cawe-cawe" Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Megapolitan
Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com