Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Candaan "ODGJ Bebas Covid-19" Deddy Corbuzier dan Mongol Berujung Somasi

Kompas.com - 01/07/2021, 08:09 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bincang-bincang presenter Deddy Corbuzier dan komika Mongol dalam sebuah acara podcast diprotes dan berujung somasi. Deddy dan Mongol diprotes Perhimpunan Jiwa Sehat (PJS) dan sejumlah organisasi lainnya, termasuk organisasi penyandang disabilitas.

Deddy yang memberikan judul podcast "Orang Gila Bebas Covid-19" di kanal YouTube pribadinya dinilai telah menyesatkan orang.

Sejumlah organisasi yang mengajukan protes Deddy menyatakan, faktanya ada orang dengan gangguan jiwa (OGDJ) yang terpapar Covid-19. Selain itu, ada bagian obrolan Deddy bersama Mongol mengenai OGDJ yang seolah-olah mengolok-olok dan dinilai tidak pantas.

Somasi

Tak terima dengan pernyataan dua orang itu, PJS dan sejumlah organisasi serta individu melayangkan somasi terhadap Deddy dan Mongol.

Baca juga: Perhimpunan Jiwa Sehat Menyayangkan Podcast Deddy Corbuzier dan Mongol yang Bahas OGDJ Bebas Covid-19

"Kami Perhimpunan Jiwa Sehat dan organisasi masyarakat sipil menyomasi Deddy Corbuzier dan Mongol," ujar penyintas skizofrenia yang turut melayangkan somasi, J Anam, dalam konferensi pers secara daring, Rabu (30/6/2021).

Somasi dilayangkan karena judul podcast tersebut dinilai menimbulkan stigma negatif.

Dialog antara Deddy dan Mongol yang menyebutkan bahwa belum ada pasien rumah sakit jiwa di seluruh dunia yang terpapar Covid-19 juga disebut menyesatkan. Faktanya, banyak ODGJ yang dinyatakan telah terpapar Covid-19 sebagaimana dilaporkan sejumlah media massa.

Anam bersama sejumlah organisasi lain menuntut Deddy dan Mongol untuk menyampaikan permintaan maaf secara terbuka dan mengubah judul konten YouTube-nya.

"Kemudian mengupayakan serius untuk menghentikan sirkulasi konten, termasuk followers, sebagai kekeliruan, penghinaan, dan perilaku mengolok-olok," kata Anam.

Anam menyatakan akan menempuh jalur hukum jika Deddy dan Mongol tidak melakukan tindakan yang diminta dalam waktu 6x24 jam sejak somasi dilayangkan 30 Juni 2021.

"Jika dalam batas waktu tersebut tidak ada iktikad baik dari Deddy Corbuzier dan Mongol untuk melaksanakan somasi ini, kami akan melakukan upaya hukum," kata Anam.

Sesali podcast ODGJ

Ketua PJS Yeni Rosa Damayanti menyayangkan obrolan Deddy dan Mongol yang membahas soal ODGJ bebas dari Covid-19. Aksi protes PJS bersama sejumlah organisasi lainnya bertujuan untuk mencegah apa yang dilakukan Deddy dan Mongol ditiru orang lain.

"Kami langsung melakukan somasi karena kalau didiamkan akan ditiru oleh para selebriti atau tokoh lain, tanpa ada risiko atau konsekuensi apa pun juga," kata Yeni.

Yeni mengatakan, Deddy mestinya tidak asing mengenai ODGJ. Menurut Yeni, Deddy yang pernah menjadi presenter program di salah satu stasiun televisi pernah mengundang beberapa ODGJ.

"Dia mewawancarai sebagainya untuk memperlihatkan sisi dari orang gangguan jiwa. Artinya dia sudah tahu, sudah pernah berkenalan, tapi kemudian ternyata tetap saja melakukan hal ini. Artinya, pada saat dia mengundang itu untuk apa?" kata Yeni.

Meminta maaf

Setelah PJS melayangkan somasi, Deddy Corbuzier akhirnya meminta maaf dan mengakui kesalahannya.

Deddy mengaku dia tidak mengetahui kata yang digunakannya merupakan sebuah kesalahan.

"Sumpah deh.. Saya ga tau kalau kata-kata itu salah..Jujur sih saya kaget krn saya cek di KBBI masih pakai kata "gila" dan saya baru paham ada kata ODGJ. Artinya saya ga pinter dan gak update nih.. Maaf kan yaa.......," tulis Deddy Corbuzier akun Instagram-nya, kemarin.

"Maafkan kamiii. Maafkan kebodohaaaan dan sempitnya pengetahuan sayaaaaaa. Saya cuma youtuber biasa yang banyak salaaaaaah… maaf," lanjutnya.

Terkait pernyataan Mongol yang mengeklaim ODGJ tidak terpapar virus corona, Deddy juga meminta maaf. Namun, dia menambahkan bahwa pernyataan Mongol itu dalam konteks komedi.

"Saya rasa di konteks tsb @mongolstres konteks nya adalah ber komedi.. Dan kadang komedi memang tidak masuk dgn kenyataan atau logika.. Ini setau saya…," tulis Deddy Corbuzier.

Menurut dia, obrolannya dengan Mongol dibalut dengan komedi dan tidak ada kesengajaan untuk menghina pihak lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com