Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lurah Temukan Hotel di Pasar Baru Jadi Tempat Isolasi Tanpa Izin

Kompas.com - 01/07/2021, 20:40 WIB
Jessi Carina

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Pasar Baru Arbi Nuvianto mengonfirmasi adanya hotel di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat yang dipakai sebagai tempat isolasi terkendali pasien COVID-19 padahal tidak mengantongi izin.

Temuan tersebut berdasarkan laporan warga yang mengeluhkan tamu hotel di Hotel Alia Pasar Baru, yang diduga merupakan pasien COVID-19, berkeliaran tanpa adanya pengawasan.

"Setahu saya memang hotel ini tidak ada izin dalam penanganan COVID-19. Ini menjawab kekhawatiran warga dan sekarang sedang diproses," kata Arbi saat melakukan peninjauan ke Hotel Alia Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis.

Arbi menjelaskan bahwa setelah dilakukan pengecekan, hotel yang berada di Jalan Pasar Baru Selatan tersebut tidak memiliki izin sebagai tempat isolasi terkendali.

Baca juga: Daftar Terbaru Hotel Isolasi Mandiri di Jakarta Beserta Nomor Telepon yang Bisa Dihubungi

Namun, pihak manajemen hotel telah menampung pasien COVID-19 untuk melakukan isolasi sejak Juni.

Manajemen Hotel Alia pun menyatakan permintaan maaf terkait adanya pasien yang berkeliaran keluar hotel. Pelayanan hotel menjadi tempat isolasi ini sudah dilakukan sejak 18 Juni 2021.

"Per hari ini ada 90 pasien yang ada di dalam. Namun sejak tanggal 18, kami kurang tahu jumlah pastinya," kata Umar, salah satu tim manajemen Hotel Alia.

Sebelumnya, warga RW 04 Kelurahan Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat, mengeluhkan pasien yang sedang isolasi di hotel dapat membeli makanan dan minuman keluar hotel, tanpa pengawasan.

Baca juga: Alamat dan Hotline 13 Hotel Isolasi Mandiri OTG Covid-19 yang Berbayar di Jakarta

Ketua RW O4, Andi Rahman, mengatakan pihak RT dan RW tidak keberatan jika Hotel Alia Pasar Baru dijadikan tempat isolasi pasien COVID-19, dengan protokol kesehatan yang ketat.

"Warga resah dengan adanya aktivitas pasien COVID-19 yang bebas keluar-masuk. Kami tahu Wisma Atlet penuh, kalau mau jadi tempat isolasi, beritahu kami. Tapi tidak segampang itu pasien bisa keluar hotel beli makanan ke warung," kata Andi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Tiga Raperda Disahkan DPRD, Heru Budi Tekankan Sinergi Tingkatkan Kesejahteraan Warga

Tiga Raperda Disahkan DPRD, Heru Budi Tekankan Sinergi Tingkatkan Kesejahteraan Warga

Megapolitan
Sialnya Pemuda Tunarungu dan Tunawicara di Cakung, Dikeroyok 3 Pengamen gara-gara Tak Berikan Uang

Sialnya Pemuda Tunarungu dan Tunawicara di Cakung, Dikeroyok 3 Pengamen gara-gara Tak Berikan Uang

Megapolitan
Tarif Tol Pondok Aren-Ulujami Terbaru per 4 Desember 2023

Tarif Tol Pondok Aren-Ulujami Terbaru per 4 Desember 2023

Megapolitan
Periksa Firli, Polisi Tanyai soal Bukti Valas Rp 7,4 Miliar dan Aset-asetnya

Periksa Firli, Polisi Tanyai soal Bukti Valas Rp 7,4 Miliar dan Aset-asetnya

Megapolitan
Warga Depok Keluhkan KIS Tiba-tiba Non-aktif, Dinsos: Berobat Sebut NIK Saja

Warga Depok Keluhkan KIS Tiba-tiba Non-aktif, Dinsos: Berobat Sebut NIK Saja

Megapolitan
Polisi Gelar Olah TKP Gabungan di Lokasi Penemuan 4 Mayat Bocah di Jagakarsa

Polisi Gelar Olah TKP Gabungan di Lokasi Penemuan 4 Mayat Bocah di Jagakarsa

Megapolitan
4 Bocah Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Mayatnya Berjejer di Kasur

4 Bocah Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Mayatnya Berjejer di Kasur

Megapolitan
Selain Soal Bagi-bagi Susu di CFD, Bawaslu DKI Bakal Periksa Gibran soal Kampanyenya di Jakut

Selain Soal Bagi-bagi Susu di CFD, Bawaslu DKI Bakal Periksa Gibran soal Kampanyenya di Jakut

Megapolitan
Hujan Deras Sejak Sore, Jalan Dr Setiabudi Pamulang Terendam Banjir

Hujan Deras Sejak Sore, Jalan Dr Setiabudi Pamulang Terendam Banjir

Megapolitan
RUU DKJ Atur Gubernur Ditunjuk Presiden, Heru Budi: Saya Belum Baca...

RUU DKJ Atur Gubernur Ditunjuk Presiden, Heru Budi: Saya Belum Baca...

Megapolitan
Diguyur Hujan Deras, Lima Perumahan di Tangsel Kebanjiran

Diguyur Hujan Deras, Lima Perumahan di Tangsel Kebanjiran

Megapolitan
Pengamat: Pernyataan Aiman Seharusnya Jadi Kritik Biasa

Pengamat: Pernyataan Aiman Seharusnya Jadi Kritik Biasa

Megapolitan
4 Bocah Ditemukan Tewas di Kamar Kontrakan, Tetangga Cium Bau Tak Sedap

4 Bocah Ditemukan Tewas di Kamar Kontrakan, Tetangga Cium Bau Tak Sedap

Megapolitan
Dinsos Depok Minta Warga Tak Khawatir jika KIS Mendadak Tidak Aktif

Dinsos Depok Minta Warga Tak Khawatir jika KIS Mendadak Tidak Aktif

Megapolitan
KPU Jakarta Barat Izinkan Pendamping Tuntun 14.041 Penyandang Disabilitas Saat Pemilu

KPU Jakarta Barat Izinkan Pendamping Tuntun 14.041 Penyandang Disabilitas Saat Pemilu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com