"Mulai dari justifikasi, propaganda, rekrutmen, finansial," kata Malvino.
Evolusi untuk tujuan finansial misalnya tampak pada kasus Mawan Kurniawan alias Mawan alias Clicker. Mawan dinilai telah membantu Rizki Gunawan alias Rony Setiawan alias Luqman Gun alias Gesek alias Kiki, terdakwa lain, untuk meretas (hacking) situs investasi, yaitu speedline.com, untuk tujuan terkait dengan terorisme, beberapa tahun silam.
"Nah untuk finansial ini bisa kita lihat dari kasus Mawan Kurniawan alias Mawan alias Clicker," kata Malvino ketika itu.
Membobol situs bukan perkara mudah bagi kebanyakan orang, tetapi bagi Mawan pekerjaan itu tidak terlalu sulit dilakukan. Kemampuan Mawan membobol situs kemudian dimanfaatkan ole Rizki alias Luqman. Rizki membobol situs investas dan mampu mengumpulkan uang Rp 4 miliar.
Sebagian besar uang itu digunakan untuk pelatihan militer di Poso. Dari hasil hacking itu, Mawan juga mendapatkan uang sekitar Rp 300 juta dari Rizki alias Luqman.
Malvino menilai apa yag dilakukan Mawan saat itu menjadi tantangan memerangi teroris di Tanah Air.
"Indonesia ke depan makin kompleks, sebab tantangan kita ke depan adalah perang hibrida, bukan lagi perang yang tembak-tembakan," ujar Malvino.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.