Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/07/2021, 17:58 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjual alat kesehatan di kawasan Koja, Jakarta Utara, Arios Aritonang (59) mengatakan, selama kurang lebih empat tahun berjualan, baru kali ini permintaan isi ulang tabung oksigen meningkat lebih dari 10 kali lipat dari biasanya.

Dua pekan lalu saat kasus COVID-19 belum tinggi seperti sekarang, ia hanya mampu menjual 10 meter kubik gas oksigen. Namun saat ini, stok 100 meter kubik (m3).

"Biasanya per harinya itu 10 (meter) kubik, sekarang 100 kubik bisa. Kalau dikatakan, jauh lebih banyak peningkatannya," ujar Aritonang kepada wartawan di Jakarta Utara, Jumat (2/7/2021), seperti dikutip Antara.

Aritonang tidak menaikkan tarif isi ulang gas selama empat tahun berjualan oksigen karena tidak ingin menyusahkan mereka yang membutuhkan.

Baca juga: Cerita Mereka yang Kesulitan Cari Oksigen untuk Orang Tua yang Sesak Napas

Apalagi pembeli yang datang banyak yang dari daerah luar Jakarta yang kehabisan stok sehingga membeli gas oksigen di toko miliknya yang berlokasi di Jalan Plumpang Semper Raya, Koja, Jakarta Utara.

Tarif untuk isi ulang tabung dengan volume satu meter kubik adalah Rp 30.000, satu setengah meter kubik Rp 40.000 dan dua meter kubik Rp 50.000.

Itu baru harga isi ulang. Kalau tabung baru, Aritonang tidak tahu harganya sekarang karena stok di tokonya kosong sejak dua pekan lalu.

"Sekarang sudah enggak tahu karena kosong barangnya, tapi saya lihat di (situs jual-beli) 'online' Rp 3 juta - Rp 4 juta. Padahal dua minggu lalu masih saya jual Rp 950.000," kata Aritonang.

Kalau stok gas di tabung-tabung miliknya habis, Aritonang mengambil stok oksigen dari PT Sinar Sejahtera di kawasan Semper, Cilincing, Jakarta Utara.

Baca juga: Harga Isi Ulang Oksigen di Jakarta Naik Rp 3.000 - Rp 5.000 Per Tabung

Sekali pengambilan, biasanya Aritonang diberikan sebanyak 75.000 meter kubik saja oleh pabrik tersebut.

Namun pagi tadi, menurut Aritonang, pengantaran sudah tidak ada lagi.

Ia mengaku bingung melayani pembeli yang semakin banyak memesan tabung melalui pesan singkat karena jumlah oksigen yang bisa diisi-ulang terbatas.

"Kami kan menaruh nomor telepon di Google Maps. Nah, belakangan tidak henti orang bertanya harga isi ulang, harga tabung," katanya.

Dia juga kewalahan meladeni pertanyaannya di ponsel.

"Banyak dari luar daerah bertanya ke kami, dari Bekasi, Bogor, Tangerang tentang tabung oksigen padahal sudah kosong barang," kata Aritonang.

Baca juga: Polisi: Permintaan Oksigen Membeludak karena Banyak Pesanan Perorangan yang Panik

Pekan lalu, Aritonang bahkan kedatangan pembeli dari Puskesmas Cempaka Putih. Mereka menelpon ke ponselnya untuk menanyakan pasokan tabung oksigen.

Karena dari dua pekan lalu, tabung oksigen habis semua, ia tidak bisa menyanggupi pemesan dari Puskesmas itu.

"Kami tutup jadinya, sudah habis semua (tabung), jadi langsung tutup. Kami juga dari kemarin belum dapat pasokan dari pabrik, padahal tabung saya sudah ditaruh di pabrik," kata Aritonang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

P2G Desak Sekolah Jelaskan Secara Jujur dan Transparan Penyebab Siswi SD Terjun dari Lantai 4 Sekolahnya

P2G Desak Sekolah Jelaskan Secara Jujur dan Transparan Penyebab Siswi SD Terjun dari Lantai 4 Sekolahnya

Megapolitan
Dua Pelaku Curanmor di Kembangan Beraksi Pakai Pistol Mainan, Korbannya Melawan

Dua Pelaku Curanmor di Kembangan Beraksi Pakai Pistol Mainan, Korbannya Melawan

Megapolitan
Ada Pesan Mencurigakan, Polisi Akan Periksa Semua Gadget Anak Pamen AU yang Tewas Terbakar

Ada Pesan Mencurigakan, Polisi Akan Periksa Semua Gadget Anak Pamen AU yang Tewas Terbakar

Megapolitan
Satu Anggota TNI Diperiksa Terkait Temuan Jasad Anak Perwira AU yang Terbakar

Satu Anggota TNI Diperiksa Terkait Temuan Jasad Anak Perwira AU yang Terbakar

Megapolitan
Tim Fisika Puslabor Bareskrim Polri Ikut Usut Kasus Anak Pamen AU Tewas Terbakar

Tim Fisika Puslabor Bareskrim Polri Ikut Usut Kasus Anak Pamen AU Tewas Terbakar

Megapolitan
DPRD DKI Sahkan APBD Perubahan DKI Jakarta 2023 Sebesar Rp 79,52 Triliun

DPRD DKI Sahkan APBD Perubahan DKI Jakarta 2023 Sebesar Rp 79,52 Triliun

Megapolitan
KPAI Bakal Awasi Penyelidikan Kasus Siswi SD yang Lompat dari Lantai 4 Sekolahnya

KPAI Bakal Awasi Penyelidikan Kasus Siswi SD yang Lompat dari Lantai 4 Sekolahnya

Megapolitan
Siswi SD di Jaksel Loncat dari Lantai 4, DPRD DKI Sebut Gedung Sekolah Tak Sesuai Standar Keamanan Anak

Siswi SD di Jaksel Loncat dari Lantai 4, DPRD DKI Sebut Gedung Sekolah Tak Sesuai Standar Keamanan Anak

Megapolitan
Sidang Tuntutan Wowon Lima Kali Ditunda, Jaksanya Diperiksa Kejagung

Sidang Tuntutan Wowon Lima Kali Ditunda, Jaksanya Diperiksa Kejagung

Megapolitan
Sengsaranya Warga Bekasi akibat Krisis Air, Bolak-balik Ambil Air dari Kubangan Pipa Bocor untuk Kebutuhan Sehari-hari

Sengsaranya Warga Bekasi akibat Krisis Air, Bolak-balik Ambil Air dari Kubangan Pipa Bocor untuk Kebutuhan Sehari-hari

Megapolitan
Sambangi Rumah Belajar Waduk Pluit, Kaesang dan Erina Gudono Bagi-bagi Tas Sekolah

Sambangi Rumah Belajar Waduk Pluit, Kaesang dan Erina Gudono Bagi-bagi Tas Sekolah

Megapolitan
Disdik DKI Beda Versi Kronologi Siswi SD Loncat dari Lantai 4, Heru Budi: Lagi Diteliti

Disdik DKI Beda Versi Kronologi Siswi SD Loncat dari Lantai 4, Heru Budi: Lagi Diteliti

Megapolitan
Blok G Tanah Abang Bakal Direvitalisasi, Pasar Jaya Diminta Buat Inovasi Seperti di Sarinah

Blok G Tanah Abang Bakal Direvitalisasi, Pasar Jaya Diminta Buat Inovasi Seperti di Sarinah

Megapolitan
Gelar JID 2023, Pemprov DKI Dorong Inovasi Jakarta untuk Kota Global Berkelanjutan

Gelar JID 2023, Pemprov DKI Dorong Inovasi Jakarta untuk Kota Global Berkelanjutan

Megapolitan
Kediaman Anak Perwira TNI AU yang Tewas Terbakar di Lanud Halim Perdanakusuma Dijaga Ketat

Kediaman Anak Perwira TNI AU yang Tewas Terbakar di Lanud Halim Perdanakusuma Dijaga Ketat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com