Azis justru melawan dan meminta Krishna agar tidak mendekatinya.
Dengan menimbang segala aspek, Krishna kemudian melawan Azis dengan kata-kata, yang ternyata ampuh untuk meredam amarah Azis.
Baca juga: Tidak Ingin Ribet, Keluarga Terima Vonis 10 Bulan Penjara untuk Daeng Azis
"Saya ini Kapolsek. Jika kamu tembak saya, saya mati tidak masalah karena sedang bertugas demi bangsa dan negara. Namun, kalau saya mati, Anda semua akan habis!" kata Krishna.
Mendengar pernyataan itu, Azis menyerah dan menurunkan todongan pistolnya.
Keesokan harinya, dengan membawa personel yang lebih banyak lagi, Krishna baru menangkap sekaligus mengamankan Azis.
Azis mengaku pernah menodongkan pistol pada Krishna.
Namun, kala itu, dia belum mengetahui bahwa Krishna saat itu menjabat sebagai Kapolsek Penjaringan.
Pasalnya, menurut Azis, Krishna sedang tidak menggunakan baju kepolisian saat itu.
Baca juga: Daeng Azis: Saya Merasa Bersalah
"Itu benar, bahwa saya menodongkan pistol. Tapi persoalannya, saya belum tahu itu Pak Krishna adalah Kapolsek Penjaringan," kata Aziz dalam wawancara dengan Kompas TV, Jumat (12/2/2016).
"Dia (Krishna) belum kita kenal, tidak pakai seragam polisi," ucap dia.
Krishna mengaku memang pernah ditodong Azis pada tahun 2002.
"Ditodong (pistol) iya," katanya di Mapolda Metro Jaya, Selasa (16/2/2016).
Peristiwa soal penodongan pistol itu ditulis oleh Krishna dalam buku "Geger Kalijodo".
Baca juga: Cerita Daeng Azis dalam Geger Kalijodo Karya Krishna Murti
Namun dalam buku itu, Khrisna menyebut Azis dengan nama samaran, yaitu Bedul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.