Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter RSUD Cengkareng: Banyak Pasien Muda dan Nonkomorbid Meninggal akibat Varian Baru Virus Corona

Kompas.com - 03/07/2021, 09:28 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

Sumber TV One

JAKARTA, KOMPAS.com - Ganasnya varian baru virus corona yang sudah masuk Jakarta bukanlah isapan jempol belaka.

Hal ini dikonfirmasi oleh penanggung jawab Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng di Jakarta Barat, dr Benny Octavianus, dalam wawancara bersama TV One pada Jumat (3/7/2021).

Benny mengatakan bahwa tiga hari lalu, ia memeriksa sejumlah pasien yang meninggal dan menentukan kausa atau penyebab kematiannya.

Baca juga: PPKM Darurat Dimulai Tengah Malam Ini, Dua Titik di Bekasi Akan Disekat

Ada tiga pasien yang masih berusia produktif meninggal karena terpapar virus corona. Ketiga pasien tersebut bahkan tidak memiliki penyakit penyerta (nonkomorbid).

Jika varian virus corona yang ada sebelumnya menimbulkan gejala berat pada pasien berusia lanjut dan pasien komorbid, virus corona varian baru menyerang semua usia dan menimbulkan gejala yang lebih berat.

Terdapat empat jenis varian baru virus corona yang sudah menyebar di Jakarta, yakni varian Alpha dari Inggris, Beta dari Afrika Selatan, serta Delta dan Kappa dari India.

Baca juga: Skenario Jakarta Tembus 100.000 Pasien Corona: Stadion Jadi RS Darurat, RS Kelas A Khusus ICU Covid-19

Virus yang mendominasi saat ini adalah varian Delta, yang diyakini berkontribusi pada gelombang kedua Covid-19 di India yang lebih mematikan.

"Saya kaget (pasien yang meninggal berusia) 23 tahun, 34 tahun, dan 35 tahun. Saya langsung sedih banget. Wah berarti varian baru ini ngeri ya, orang-orang umur segitu saja bisa meninggal," ujar Benny.

 

Harapan tim medis

Benny berharap pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat yang berlangsung pada 3-20 Juli 2021 ini dapat secara signifikan menekan penularan Covid-19 di masyarakat.

Kasus aktif di Jakarta saat ini mencapai angka 78.000 kasus, tertinggi dari yang pernah ada. Ini membuat berbagai fasilitas kesehatan lumpuh dan tidak mampu lagi menerima pasien.

Baca juga: Polisi Sekat 63 Jalan Masuk ke Jakarta Malam Ini, Berikut Lokasinya...

"Kita harus lebih serius menekan penularan Covid-19. Saya harapkan dengan PPKM darurat, kasus bisa turun. (Keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate/BOR) bisa kurang dari 50 persen, bahkan kurang dari 20 persen di bulan Agustus," imbuhnya.

BOR isolasi di Jakarta saat ini sudah melebihi angka 90 persen dan mendekati 100 persen. Hanya ada beberapa tempat tidur yang tersisa untuk pasien Covid-19.

Jakarta mencatatkan kasus harian tertinggi pada 2 Juli kemarin, dengan 9.399 kasus. Secara total, kasus positif Covid-19 di Ibu Kota mencapai angka 560.408 kasus.

Baca juga: Aturan Keluar Masuk Jakarta Selama PPKM Darurat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber TV One
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bangunan Toko 'Saudara Frame' yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Bangunan Toko "Saudara Frame" yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Megapolitan
Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Megapolitan
Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com