Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Periksa Lurah di Pancoran Mas yang Gelar Resepsi Pernikahan Saat PPKM Darurat

Kompas.com - 04/07/2021, 18:59 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menyelidiki peristiwa hajatan yang diselenggarakan Lurah di Pancoran Mas, Suganda pada hari pertama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Kasus yang menyita perhatian masyarakat tersebut ditangani oleh Polres Metro Kota Depok.

“Sudah (diperiksa lurah), langsung semalam diserahkan ke Polres,” kata Kapolsek Pancoran Mas Kompol Tri Harijadi saat dikonfirmasi, Minggu (4/7/2021).

Baca juga: Lurah di Depok Gelar Resepsi Pernikahan di Hari Pertama PPKM Darurat

Tri mengatakan, pihak Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Depok telah memeriksa Suganda pada Sabtu (3/7/2021) malam.

Namun, belum diketahui hasil pemeriksaan Suganda yang dilakukan polisi. Informasi resmi akan disampaikan pihak humas Polres Depok.

Sementara itu, Camat Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Utang Wardaya mengatakan, penyelenggara acara pernikahan seharusnya bisa mengendalikan situasi agar tetap sesuai protokol kesehatan.

"Cuma memang di luar kendali kita, harusnya tuan rumah sendiri yang mengendalikan, untuk hal-hal lain yang sifatnya tidak (perlu) dengan kegiatan akad nikah," ujar Utang dalam rekaman suara yang diterima Kompas.com, Minggu.

Baca juga: Lurah di Pancoran Mas Depok Gelar Resepsi Pernikahan, Camat: Sudah Sesuai Prokes

Utang mengaku, telah mengecek lokasi akad nikah yang digelar pada Kamis (1/7/2021). Ia telah mengimbau dan mengadvokasi terkait lokasi resepsi pernikahan.

"Kami kan mengarahkan hanya akad nikah, ucapan selamat keluarga, dan syukuran terbatas, seperti itu, tidak ada yang sifatnya hiburan, di luar kendali. Jadi yang penting-penting, pokok-pokok aja. Harusnya tuan rumah yang bisa mengarahkan, mengendalikan situasi di tempat," tambah Utang.

Utang mengklaim gelaran akad pernikahan yang digelar Lurah telah sesuai protokol kesehatan.

"Situasi di tempat hanya ada panggung pelaminan, satu meja VIP sebanyak 5 kursi, selebihnya sudut-sudut makan saya lihat sepi. Tidak ada panggung hiburan sih saya lihat," kata Utang.

Sebelumnya, seorang lurah di Kecamatan Pancoran Mas, Depok, menyelenggarakan hajatan pernikahan di hari pertama PPKM darurat, Sabtu (3/7/2021).

Baca juga: PPKM Darurat Berlaku Besok, Wali Kota Depok Imbau Warga Tak Panik

Dalam video yang beredar di media sosial, tampak hajatan tersebut digelar cukup semarak.

Beberapa hadirin terlihat berjoget diiringi alunan musik. Mereka juga nampak mengenakan masker.

Belum dapat dipastikan jumlah hadirin pada acara tersebut. Sementara dalam aturan PPKM darurat yang bakal digelar hingga 20 Juli, resepsi pernikahan hanya bisa dihadiri maksimal 30 orang.

Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok mengklaim telah menghentikan dan membubarkan hajatan tersebut.

"Terkait dengan kejadian resepsi pernikahan, Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, oleh Satpol-PP, sudah turun ke lapangan, sudah melakukan penghentian kegiatan," ujar juru bicara satgas Dadang Wihana melalui keterangan video kepada wartawan, Sabtu.

"Kita akan segera melakukan pemeriksaan dan akan melakukan BAP terhadap yang bersangkutan. Jika ditemukan pelanggaran maka akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil 'Live' Instagram

Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil "Live" Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com