Seperti diketahui, dalam sepekan terakhir, stok oksigen di sejumlah rumah sakit di Jakarta dilaporkan menipis akibat terjadi lonjakan kasus Covid-19. Banyak warga yang harus antre untuk mendapatkan tabung oksigen. Harga jual tabung oksigen pun melonjak di pasaran.
Juru bicara Satuan Tugas Covid-19 RS UNS dr Tonang Dwi Ardyanto menilai penyebab kelangkaan oksigen di sejumlah RS karena kebutuhan meningkat, tetapi pasokan tak imbang.
“Pasien covid meningkat pesat, kebutuhan oksigen sangat tinggi, pasokan sudah ditingkatkan tapi masih belum mampu mengimbangi peningkatan kebutuhan," ujar Tonang saat dihubungi Kompas.com, Minggu (4/7/2021).
"Posisi RS hanya bisa memastikan instalasi penyalurannya, kemudian sudah ada kontrak kerja dengan pihak penyedia. Tapi soal pasokan, rumah sakit tidak bisa menjaminya,” tambah dia.
Baca juga: Epidemiolog Ungkap Anies Baswedan Usul Pengetatan sejak Akhir Mei, tapi Ditolak
Tonang menjelaskan, umumnya instalasi oksigen rumah sakit bersumber dari dua, yakni menggunakan tangki berisi oksigen liquid, dan tabung yang berisi gas oksigen.
Adapun pemberian kepada pasien biasanya menggunakan sistem jaringan ke seluruh tempat pelayanan rumah sakit.
“Tangki oksigen sebagai utama. Sistem tabung untuk cadangan bila tanki habis, dan untuk kondisi pelayanan di luar jaringan. Misalnya, untuk pasien yang antri di IGD karena tempat tidur sudah terpakai semua,” ujar dia.
Adapun kebutuhan oksigen pasien Covid tergantung dari kondisi. Namun, biasanya pasien Covid-19 membutuhkan lebih banyak oksigen dibandingkan pasien non Covid-19.
"Tiap-tiap pasien sesuai kondisinya. Tapi rata-rata pasien covid membutuhkan jauh lebih banyak oksigen daripada pasien non covid. Apalagi kalau proporsi pasien covid mendominasi jumlah seluruh pasien di suatu RS," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Suasana Haru di Depot Pengisian Oksigen, Demi Sang Ayah, Warga Persilahkan Nurdini Potong Antrean
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.