Para santri, kata Edy, belajar dan tinggal di yayasan miliknya secara cuma-cuma, tanpa dipungut biaya.
"Alhamdulillah sudah ada 100 orang. Enggak semuanya anak yatim piatu, ada juga warga sini., karena pada antusias juga," kata Edy.
Untuk mengajarkan para santri, Edy memboyong tiga pengajar dari salah satu pesantren di daerah Jawa Timur. Dia juga merekrut seorang karyawan sebagai pengurus yayasan.
Sebagian besar biaya yang diperlukan yayasan itu ditanggung sendiri oleh Edy. Para pengajar dan pengurus dilarang menerima uang sepeserpun dari para santri.
"Saya selalu tekankan kepada ustaz dan pengurus, jangan terima uang sepeser pun. Urusan gaji saya yang kasih, jadi gratis," kata Edy.
Belakangan, para senior dan rekan-rekannya mengetahui kegiatan Edy. Satu per satu mereka juga berdonasi, memberikan bantuan uang maupun makanan.
Tujuannya tak lain agar yayasan yang dirintis Edy bisa berjalan tanpa mengalami kesulitan.
Polisi bergelar doktor bidang hukum itu akhirnya membuat rekening khusus Rumah Quran Lubawi untuk pihak-pihak yang ingin berdonasi.
Kini, Edy berharap bisa terus mengembangkan yayasan yang dirintisnya itu agar bisa semakin bermanfaat bagi masyarakat luas.
"Alhamdulillah, komandan, rekan-rekan merespons positif. Ada yang kasih materi, sembako, barang-barang. Kalau ada yang mau (donasi) saya kasih rekening yayasan," kata Edy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.