Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alumni Kanisius Gelar Vaksinasi Massal, Target 5.000 Orang Per Hari

Kompas.com - 05/07/2021, 12:05 WIB
Ihsanuddin,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Alumni Kolese Kanisius di Menteng, Jakarta Pusat, menggelar vaksinasi massal Covid-19 di JCC Senayan, Jakarta. Vaksinasi ini ditargetkan bisa menyasar 5.000 orang per hari.

Ketua Umum Alumni Kanisius Menteng 64, Irlan Suud, menyampaikan bahwa vaksinasi tahap pertama dimulai 5-18 Juli 2021 untuk warga negara Indonesia, khususnya warga DKI Jakarta atau yang beraktivitas di Jakarta. Adapun vaksinasi tahap kedua akan dilakukan pada 2-15 Agustus 2021.

Penyelenggaraan vaksinasi itu dalam rangka membantu pemerintah mempercepat vaksinasi Covid-19.

Baca juga: Alumni Kolese Kanisius Gelar Vaksinasi Covid-19 untuk 2.500 Lansia

“Dengan semangat kami harus dapat selalu berbuat sesuatu untuk orang lain, dan kami sepakat harus sama-sama membantu pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19 ini,” kata Irlan dalam keterangan tertulis, Senin (5/7/2021).

Ditargetkan penerima vaksinasi tahap pertama dan kedua mencapai 5.000 orang per hari atau totalnya mencapai 70 ribu orang. Vaksin yang disuntikkan kepada warga penerima adalah Sinovac.

“Sasaran kami adalah masyarakat umum, khususnya warga DKI, domisili DKI, yang bekerja dan mencari nafkah di DKI. Kami dorong supaya vaksinasi bisa terus dilakukan, herd immunity tercipta, dan ekonomi kembali berjalan baik,” sambung Irlan.

Rektor Kolese Kanisius, Pater Heru Hendarto SJ mengatakan,  vaksinasi yang dilakukan mulai hari ini adalah bentuk gotong royong nasional kemanusiaan. Dia berharap vaksinasi itu dapat meringankan beban pemerintah dan masyarakat dalam usaha bersama menangani pandemi Covid-19.

“Kolaborasi ini kolaborasi indah, di tengah suasana penuh penderitaan di tengah masyarakat, kita butuh kolaborasi yang semakin kokoh,” ungkap Heru.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membuka secara resmi penyelenggaraan vaksinasi. Menurut Budi, langkah alumni Kanisius itu merupakan wujud gotong royong positif dalam upaya menangani pandemi Covid-19.

“Sekolah Kanisius spirit solidaritasnya sangat tinggi, semoga bisa menular ke yang lain,” kata Budi, dalam sambutan yang disampaikannya secara virtual.

Budi menjelaskan, pemerintah Indonesia menargetkan vaksinasi terhadap 210 juta warga negara Indonesia, atau membutuhkan 420 juta dosis vaksin Covid-19 untuk usia remaja hingga lansia.

Sampai Juni 2021, vaksinasi baru dilakukan sebanyak 46 juta dosis. Jika target 420 juta dosis vaksin ingin dicapai hingga akhir Desember 2021, maka kebutuhan vaksinasi yang harus diwujudkan adalah 2 juta hingga 2,5 juta dosis vaksin per hari.

Karena itu, Budi sangat mengapresiasi vaksinasi yang digelar alumni Kanisius. Penyelenggaraan vaksinasi itu bekerjasama dengan Kolese Kanisius serta didukung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, PT Combiphar, PT Petrosea, PT Prosehat, dan Eka Tjipta Foundation.

“Saya melihat bahwa kerja sama itu penting sekali, harus ada gotong royong nasional, kolaborasi nasional untuk mencapai 420 juta dosis vaksin dalam 6 bulan ke depan,” ungkap Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com