TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang meminta bantuan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten terkait penambahan pasokan alat skrining tes Covid-19 jenis tes usap.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengaku, pihaknya meminta tambahan alat skrining untuk meningkatkan kapasitas testing harian di kota itu.
Peningkatan kapasitas testing itu, kata dia, dilakukan beriringan dengan diterapkannya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat mulai 3-20 Juli di wilayah itu.
Arief berujar, Pemerintah Pusat mewajibkan Pemkot Tangerang untuk melakukan skrining tes Covid-19 kepada sekitar 4.872 orang setiap harinya.
Baca juga: Target 120.000 Tes Per Hari di Jakarta Selama PPKM Darurat, Tracing Harus Lebih dari 15 Kontak Erat
"Target testing per hari yang harus dilakukan sebanyak 4.872 orang," ucapnya melalui rilis resmi, Senin (5/7/2021).
Karena kewajiban itu, Arief mengaku, pihaknya mengalami kendala perihal stok alat dan fasilitas penunjang skrining tes Covid-19 jenis tes usap antigen dan tes usap polymerase chain reaction (PCR).
Oleh karena itu, Pemkot Tangerang berharap bahwa Pemprov Banten dapat memberi pasokan berupa alat dan fasilitas penunjang skrinkng tes itu.
Baca juga: Pemkot Tangerang Akan Buka Lahan Pemakaman Baru untuk Jenazah Pasien Covid-19
“Kami berharap agar Pemprov Banten bisa bantu untuk ketersediaan alat dan fasilitas swab (usap)," ungkap Arief.
"Kemampuan Labkesda (Lab Kesehatan Daerah) juga sudah ditingkatkan 2.000 sampel per hari, tetapi masih belum cukup," imbuh pria 44 tahun itu.
Tak hanya terkendala itu saja, Arief berujar bahwa tenaga kesehatan di wilayah itu semakin merasa kelelahan akibat melonjaknya kasus Covid-19.
Terlebih, lanjut dia, jumlah tenaga kesehatan yang ada di Kota Tangerang sangat terbatas.
"Kendala juga ada di jumlah tenaga kesehatan yang saat ini terbatas," tutur Arief.