Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM Darurat, Jumlah Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta Menurun Drastis

Kompas.com - 05/07/2021, 13:37 WIB
Muhammad Naufal,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Jumlah penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, menurun drastis pada Senin (5/7/2021).

Senior Manager of Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta M Holik Muwardi berujar, pengurangan jumlah penumpang itu akibat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.

PPKM darurat diterapkan di Jawa dan Bali mulai 3-20 Juli. Namun, pihak Bandara Soekarno-Hatta baru memberlakukan aturan itu pada 5 Juli 2021.

Holik mengatakan, sebelum PPKM darurat diterapkan mulai hari ini di bandara, jumlah total penumpang pesawat mencapai 60.000-70.000 orang per hari.

Baca juga: Penyekatan Selama PPKM Darurat, Kapolda Metro: Jalan Tikus Juga Kita Jaga

Kemudian, berdasar data perkiraan, hanya ada 18.000 penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta hari ini.

"Direncanakan, berdasarkan planning plan-nya itu sebanyak 18.000 penumpang per harinya," papar Holik kepada awak media, Senin.

Dia mengungkapkan, penurunan tak hanya terjadi pada jumlah penumpang pesawat. Pergerakan pesawat di bandara juga berkurang drastis.

Holik menambahkan, setidaknya ada sekitar 500-600 pergerakan pesawat per hari sebelum PPKM darurat diberlakukan.

Kini, hanya ada sekitar 300-350 pergerakan pesawat di bandara terbesar se-Indonesia itu.

Dia membenarkan bahwa penurunan jumlah itu disebabkan kewajiban membawa sertifikat vaksin Covid-19 dan surat hasil tes negatif PCR bagi penumpang pesawat.

Kewajiban untuk membawa dua dokumen itu tercantum dalam surat edaran (SE) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Nomor 45 Tahun 2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Orang Dalam Negeri Dengan Transportasi Udara Pasa Masa Pandemi Covid-19.

Baca juga: PPKM Darurat, Ribuan Kendaraan Dipaksa Putar Balik di 4 Titik Penyekatan di Tangsel

"Berdasarkan data yang kami terima, jelas terlihat ada penurunan penumpang," ungkap Holik.

Bandara Soekarno-Hatta gelar vaksinasi

Pihak Bandara Soekarno-Hatta menggelar vaksin Covid-19 mulai Sabtu (3/7/2021), bagi penumpang pesawat berusia 18 tahun ke atas yang belum divaksin.

President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin berujar, vaksinasi di bandara ditujukan bagi penumpang pesawat yang memiliki tiket penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta.

Vaksinasi untuk calon penumpang pesawat digelar di Gerbang 2E Terminal 2, Bandara Soekarno-Hatta.

Di area seluas 300 meter persegi, vaksinasi Covid-19 dimulai pada pukul 08.00 WIB-17.00 WIB.

Kapasitas vaksinasi di Gerbang 2E itu sekitar 200 orang per jamnya.

Baca juga: Mobil Ambulans Terjebak Kemacetan Parah di Penyekatan PPKM Darurat di Lenteng Agung

Awaluddin melanjutkan, vaksinasi untuk calon penumpang pesawat juga digelar di West Lobby Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta.

Vaksinasi di area seluas 485 meter persegi itu dilakukan mulai pukul 08.00 WIB-16.00 WIB. Setidaknya kapasitas vaksinasi di lokasi itu sekitar 197 orang per jamnya.

Holik berujar, vaksinasi di bandara tetap beroperasi pada hari Sabtu dan Minggu.

Penumpang pesawat dapat melakukan vaksinasi pada satu hari sebelum jadwal keberangkatan mereka.

Berikut merupakan prosedur dalam melakukan vaksinasi di kedua lokasi itu:

1. Calon penumpang pesawat harus sudah memiliki tiket penerbangan dan diimbau tiba di lokasi vaksinasi minimal 3 jam sebelum jadwal keberangkatan pesawat

2. Calon penumpang mengambil tiket/nomor antrean di vending machine

3. Calon penumpang pesawat mengisi formulir vaksinasi

4. Dokter melakukan observasi terhadap calon penumpang pesawat yang akan melakukan vaksinasi

5. Calon penumpang pesawat melakukan vaksinasi

6. Setelah vaksinasi, calon penumpang pesawat menunggu 15 menit di lokasi untuk dilakukan observasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Megapolitan
Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Tak Hanya Kader, PKS juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Tak Hanya Kader, PKS juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Megapolitan
Tak Lagi Dapat 'Privilage' KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Tak Lagi Dapat "Privilage" KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Megapolitan
Warga 'Numpang' KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Warga "Numpang" KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Megapolitan
Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Megapolitan
Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Megapolitan
Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Megapolitan
Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Megapolitan
Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Megapolitan
BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com