JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pasien di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Jakarta mengalami penurunan disaat kasus Covid-19 Jakarta mengalami peningkatan.
Data hari Selasa (6/7/2021) pukul 08.00 WIB, tercatat pasien rawat inap di 5 tower Wisma Atlet berjumlah 7.023 orang.
"Jumlahnya berkurang 394 orang dibanding data kemarin," kata Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian, Selasa.
Aris mengatakan, pengurangan terjadi di tower 4, 5, 6 dan 7 RS Wisma Atlet Kemayoran yang diperuntukkan bagi pasien gejala ringan dan sedang. Semula ada 6.253 pasien yang dirawat di keempat tower itu. Namun jumlahnya kini menjadi 5.921.
Baca juga: Pasien di RS Wisma Atlet Berkurang, Kini 7.859 Orang dalam Perawatan
"Berkurang 332 pasien dibandingkan kemarin," kata Aris.
Tower 8 di RS Wisma Atlet Pademangan yang diperuntukkan untuk orang tanpa gejala mengalami penurunan jumlah pasien juga. Jumlah pasien yang menjalani isolasi di tower itu adalah 1.102 orang, berkurang 62 orang dibanding data kemarin.
Menurunnya jumlah pasien di RS Wisma Atlet ini sudah terjadi sejak beberapa hari terakhir saat tren kasus Covid-19 di Jakarta masih mengalami lonjakan.
Pada Senin kemarin, Jakarta bahkan kembali mencatat angka tertinggi selama pandemi berlangsung. Sebanyak 10.903 kasus baru ditemukan dalam 24 jam terakhir.
Kasus aktif atau orang yang masih dirawat/diisolasi sampai kemarin mencapai 91.163.
Komandan Lapangan RS Wisma Atlet Letkol M Arifin mengatakan, jumlah pasien di RS Wisma Atlet menurun karena sebagian dialihkan ke fasilitas isolasi lain seperti Rusun Nagrak dan Rusun Pasar Rumput. Jadi bukan karena jumlah pasien Covid-19 yang menurun.
"Memang karena konsentrasinya dipecah sehingga tidak menumpuk di RS Wisma Atlet," kata Arifin.
Selain itu, jumlah penurunan disebabkan oleh banyaknya pasien yang tak memungkinkan dirujuk ke RS Wisma Atlet karena kondisinya yang cukup parah.
RS Wisma Atlet sebagai RS darurat hanya memiliki fasilitas terbatas untuk pasien gejala ringan dan sedang. Namun belakangan banyak pasien gejala berat sehingga tak bisa dikirim ke Wisma Atlet. Mereka harus dirujuk ke rumah sakit rujukan yang memiliki fasilitas lebih memadai.
"Sementara yang diterima (di Wisma Atlet) kan yang tidak memerlukan observasi di UGD," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.