JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta meninjau suasana pemakaman jenazah pasien Covid-19 di Rorotan, Cilincing, Jakarta Timur.
Dia menyebut antrean mobil ambulans pengantar jenazah mengantre menunggu giliran di pemakaman seluas tiga hektare itu.
"Hari ini kami melihat sekitar tujuh ambulans berjejer mengantar jenazah, ada petugas yang menulis nama-nama saudara kita di kayu nisan, terdengar suara azan, tangisan dan wajah-wajah berbalut kesedihan," kata Riza dalam akun instagramnya @arizapatria, Selasa (6/7/2021).
Baca juga: Tinjau RS Premier Jatinegara, Wagub DKI Sedih Dengar 148 Nakes Positif Covid-19
Ariza mengatakan suasana duka di TPU tersebut bisa terlihat dari raut wajah keluarga yang ikut mengantar jenazah dari jarak jauh.
Riza mengatakan duka itu merupakan duka seluruh warga DKI Jakarta.
"Duka mendalam kita semua. Semoga warga yang meninggal dunia mendapatkan tempat paling mulia di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan para keluarga diberikan kesabaran," ucap dia.
Riza juga mengucapkan rasa terimakasih kepada petugas pemakaman yang bersusah payah menyiapkan tempat peristirahatan terakhir untuk jenazah pasien Covid-19.
"Mereka semua pahlawan kita, berkeringat deras siang dan malam karena meningkatnya jumlah pemakaman," tutur Riza.
Baca juga: Anies Minta Proses Hukum Dua Perusahaan Non-esensial yang Tepergok WFO Saat Sidak
Antrean jenazah dengan pemakaman protokol Covid-19 sudah sejak jauh hari terjadi. Azwar seorang warga Jakarta mengaku kerabatnya yang meninggal pada Senin (28/6/2021) harus mengantre untuk dimakamkan.
Jenazah harus menunggu selama sehari sebelum dimakamkan.
"Meninggal itu hari Senin jam 09.30 di rumah sakit. Namanya di rumah sakit saat itu kondisi semua sibuk, suster cuma bilang, 'Tunggu ya, antre untuk pemakaman dapat nomor urut 220'," kata Azwar.
"Cuma kami enggak dikasih tahu persoalannya apa, apakah proses pemakamannya di TPU Rorotan yang antre atau ambulansnya yang kosong," ia menambahkan.
Meski harus mengantre, Azwar mengatakan pihak keluarga bisa mengerti dengan kondisi tersebut. Karena saat ini pandemi Covid-19 di Jakarta mengalami gelombang yang sangat tinggi.
DKI Jakarta mencatat 839 pasien Covid-19 meninggal dunia dalam dua pekan terakhir.
Jumlah tersebut belum termasuk jenazah probabel, atau orang meninggal yang dimakamkan dengan protokol Covid-19.
Berikut angka kematian pasien Covid-19 dalam dua pekan terakhir:
22 Juni: bertambah 38, total meninggal 8.014
23 Juni: bertambah 43, total meninggal 8.057
24 Juni: bertambah 50, total meninggal 8.107
25 Juni: bertambah 70, total meninggal 8.177
26 Juni: bertambah 43, total meninggal 8.220
27 Juni: bertambah 49, total meninggal 8.269
28 Juni: bertambah 79, total meninggal 8.348
29 Juni: bertambah 78, total meninggal 8.426
30 Juni: bertambah 60, total meninggal 8.486
1 Juli: bertambah 42, total meninggal 8,528
2 Juli: bertambah 19, total meninggal 8,547
3 Juli: bertambah 30, total meninggal 8577
4 Juli: bertambah 75, total meninggal 8,652
5 Juli: bertambah 127, total meninggal 8,779
6 Juli: bertambah 82, total meninggal 8.861
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.