Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Urundayacovid.com, Situs Tempat Warga Urunan Informasi Vaksinasi hingga Tempat Isolasi

Kompas.com - 07/07/2021, 06:00 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini diciptakan laman website Urundayacovid.com untuk menampung berbagai informasi penanganan Covid-19 di berbagai daerah di Indonesia.

Website ini untuk masyarakat yang membutuhkan informasi seperti hotline fasilitas kesehatan, lokasi vaksinasi, donor plasma, pembelian atau isi ulang tabung oksigen, lokasi isolasi mandiri, informasi donor plasma, informasi ambulance, informasi tes swab, dan lain sebagainya.

Founder Urundayacovid.com, Faiz Ghifari (26), mengatakan dirinya menciptakan website tersebut karena saat ini banyak masyarakat yang kebingungan mencari informasi tentang penanganan Covid-19.

Baca juga: Anies Marahi HRD Pelanggar Aturan PPKM Darurat: Sekarang Tutup Kantornya, Semua Pulang!

"Sementara, sebenarnya informasi tentang hal tersebut ada banyak, tetapi tersebar melalui twitter atau broadcast Whatsapp. Oleh karena itu, website ini dibuat agar informasi tersebut terpusat dalam satu wadah," jelas Faiz saat dihubungi Selasa (6/7/2021).

Data yang tersedia hingga saat ini, ungkap Faiz, telah mencapai lebih dari 1.300 item informasi. Masyarakat yang membutuhkan, dapat mencari informasi dengan klik database.

"Bisa menggunakan fitur search dan filter untuk mempermudah pencarian, " lanjut dia.

Baca juga: 9 Juli, Asrama UI Mulai Beroperasi Jadi Tempat Isolasi OTG Covid-19

Butuh informasi dari masyarakat

Faiz menjelaskan data di Urundaya merupakan hasil sumbangan informasi dari masyarakat yang beredar selama ini. Selain itu, data juga berasal dari masyarakat yang memasukin informasi melalui website.

"Datanya dikumpulkan secara urun daya, jadi warga juga bisa turut berkontribusi dengan menyumbangkan informasi yang mereka ketahui," lanjut dia.

Namun sayangnya, dari data yang masuk saat ini, Faiz mengatakan sebagian besar data meliputi informasi di wilayah Jabodetabek. Oleh karena itu, ia berharap akan lebih banyak masyarakat yang mau menginformasi tentang daerah lain.

"Semoga masyarakat bisa ikut urunan informasi dengan mengisi form pada website. Informasi yang kita berikan, bisa jadi membantu menyelamatkan nyawa seseorang, " jelasnya.

Setelah data dimasukan oleh masyarakat, tim Urundaya kemudian akan melakukan verifikasi data guna menghindari adanya informasi palsu. Data yang sudah tervirifikasi akan memiliki label khusus.

"Tim akan memverifikasi dengan cara menelepon satu per satu kontak informasi yang diberikan. Meski demikian, kami tetap memberikan disclaimer agar pengguna tetap berhati-hati ketika menghubungi informasi-informasi tersebut, " jelasnya.

Selain mewadahi sumbangan informasi, Urundaya juga mewadahi sumbangan berupa materi untuk membantu pembelian tabung oksigen, sembako, dan APD, melalui link donasi yang tercantum pada website.

Faiz berharap dengan adanya wadah informasi terpusat Urundaya, masyarakat yang sedang berjuang melawan atau menghindari Covid-19 dapat lebih mudah mendapatkan informasi yang diperlukan.

"Situasi sedang genting, semoga kita saling tolong menolong," tutup Faiz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com