Adapun untuk mengatasi potensi meninggalnya pasien Covid-19 yang tiba-tiba mengalami perburukan, kata Rahmat, Pemkot Bekasi membangun posko di setiap RW.
Petugas di posko yang terdiri dari Bintara Pembina Keamanan Ketertiban Masyarakat bersama aparatur kelurahan, kecamatan, dan pengurus RW setiap saat berbagi tugas memantau kondisi kesehatan pasien Covid-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri.
Upaya ini untuk membantu tenaga medis yang jumlahnya terbatas.
”Tim kesehatan kami terbatas dalam satu puskesmas di kelurahan. Kalau (warga positif Covid-19) tersebar, ya, tidak terpantau,” katanya.
Baca juga: Jadi Target Sidak Anies, Equity Life Bantah Langgar PPKM Darurat karena Masuk Sektor Esensial
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bekasi Vevie Herawati mengatakan, jumlah warga yang terinfeksi Covid-19 di Bekasi hingga 5 Juli 2021 mencapai 3.738 orang.
Di hari yang sama, berdasarkan data laman corona.bekasikota.go.id, jumlah keseluruhan pasien positif Covid-19 di Kota Bekasi, baik yang isolasi maupun dirawat di fasilitas kesehatan, ada 4.676 kasus.
Artinya, ada 79,94 persen pasien Covid-19 di daerah itu yang menjalani isolasi mandiri.
Fasilitas kesehatan di Kota Bekasi sendiri sudah kolaps sejak beberapa minggu lalu.
RSUD Chasbullah Abdulmajid di Kota Bekasi bahkan harus menampung pasien Covid-19 di halaman rumah sakit karena semua tempat tidur sudah terisi.
Sebuah video yang merekam situasi tersebut sempat beredar dan viral di media sosial.
(Kompas.id/ Stefanus Ato, Helena F Nababan)
Artikel di atas sudah tayang di Kompas.id dengan judul "Tingkat Kematian Tinggi, Lindungi Pasien Isolasi Mandiri".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.