Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Diminta Selidiki Video Penceramah di Bintaro yang Sebut PPKM Darurat Halangi Idul Adha

Kompas.com - 07/07/2021, 16:27 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Polisi diminta membantu menyelidiki video penceramah di Bintaro, Tangerang Selatan yang sebut PPKM Darurat sebagai upaya menghalang-halangi warga ibadah Idul Adha.

Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Tangerang Selatan (Tangsel) Abdul Rojak ketika menanggapi beredarnya video ceramah tersebut.

"Kalau memang ini betul-betul terjadi setelah ini, ya itu kewajiban penegak hukum (menyelidiki)," ujar Rojak saat dikonfirmasi, Rabu (7/7/2021).

"Untuk proses untuk investigasi seperti apa langkah hukumnya, itu sudah ranah hukum," sambungnya.

Baca juga: Penceramah di Bintaro Sebut PPKM Darurat Halang-halangi Idul Adha, Kemenag Panggil Pengurus Masjid

Saat ini, kata Rojak, pihaknya masih berupaya meminta klarifikasi dari pihak pengurus Masjid Raya Bintaro Jaya terkait ceramah yang menyinggung kebijakan PPKM Darurat itu.

Dia pun berharap pihak pengurus masjid kooperatif dan transparan untuk menunjukan video tersebut secara utuh agar bisa dikaji lebih lanjut dan permasalahannya tak berlarut-larut.

"Saya berharap pihak Masjid Raya Bintaro mau terbuka, transparan. Kalau memang betul ada rekaman video itu secara utuh ya disampaikan saja kepada pemerintah, Kemenag, Kepolisian," kata Rojak.

"Supaya masalah tidak berlarut-larut dan tidak menimbulkan kebingungan di masyarakat biar ada kepastian lah begitu," sambung Rojak.

Sebelumnya, beredar video penceramah yang menyebut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat merupakan jebakan untuk menghalangi ibadah Idul Adha 1442 Hijriah.

Baca juga: Langgar Aturan PPKM Darurat, Bos Dua Perusahaan di Jakarta Jadi Tersangka

Dalam video berdurasi 2 menit 19 detik yang beredar di jejaring sosial Twitter, tampak seorang penceramah mempertanyakan maksud dan tujuan PPKM darurat.

Sebab, kebijakan yang berlaku mulai 3 Juli 2021 itu baru akan berakhir pada 20 Juli 2021, bertepatan dengan jatuhnya Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah.

"Ini rupanya jebakan-jebakan luar biasa, kok sampai tanggal 20. Itu tanggal 20 ada Idhul Adha, ada potong qurban dan kerumunan. Rupanya ada untuk dihalang-halangi supaya tidak Idul Adha ini," kata penceramah tersebut.

Penceramah itu menyatakan bahwa lonjakan kasus Covid-19 yang banyak disampaikan oleh para pejabat hingga pengurus RT, hanya untuk menakut-nakuti warga.

"Tingkat RT pun menakut-nakuti warganya. Ditingkat yang paling tinggi apa? Presidennya, menterinya, gubernurnya, wali kotanya, camatnya lurahnya, sampai RW juga bikin warning," ungkap penceramah tersebut.

Baca juga: Hentikan Pengendara, Anies: Telepon Bos Kamu Bilang Disuruh di Rumah Saja

Video tersebut diduga direkam dalam acara kajian ibadah yang berlangsung di Masjid Raya Bintaro Jaya, Tangerang Selatan.

Dalam video tersebut juga tertera logo dan tanda kepemilikan resmi MRBJ.tv atau Masjid Raya Bintaro Jaya Televisi.

Rojak mengaku sudah mengetahui dan menonton cuplikan video penceramah tersebut.

Dia sedang meminta klarifikasi dari pengurus Masjid Raya Bintaro Jaya dan meminta video asli ceramah tersebut untuk diteliti lebih lanjut.

"Saya sudah telepon pihak Masjid Raya Bintaro Jaya, Pak Bambang tapi belum ada konfirmasi. Ke Ustaz Rofik juga DKM Masjid Bintaro Jayanya belum diangkat teleponnya," ujar Rojak saat dihubungi Kompas.com, Rabu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Megapolitan
Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Megapolitan
Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com