JAKARTA, KOMPAS com - Pemerintah Kota Jakarta Barat selesai memperbaiki jembatan reyot di Jalan Swadaya yang menghubungkan Kampung Rawa Barat dan Kampung Rawa Timur, Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Selasa (6/7/2021).
"Jembatannya sudah selesai kemarin," kata Beny Situmorang, Kepala Seksi Jalan, Jembatan dan Kelengkapan Jalan Sudin Bina Marga Jakarta Barat melalui pesan tertulis, Rabu (7/7/2021).
Sementara, penerangan di sekitar jembatan mulai dikerjakan pada hari ini.
Berdasarkan foto yang diterima Kompas.com, jembatan kini memiliki pegangan di sisi kanan dan kirinya.
Baca juga: Pemuda yang Mengaku Keluarga Jenderal dan Lawan Petugas di Ciputat Jadi Tersangka
Jembatan dilapisi cat berwarna kuning dan hitam. Sementara, alas dan anak tangga jembatan terbuat dari beton.
Renovasi jembatan dimulai pada 12 Juni 2021.
Awalnya, Beny menyampaikan bahwa pembangunan jembatan diprediksi selesai dalam satu bulan. Namun, pengerjaan ternyata lebih cepat dari prediksi awal.
Sebelumnya, sejumlah warga Kampung Rawa Barat mengeluhkan kondisi jembatan yang berada di atas Kali Sekretaris itu.
"Ngeri saya kalau lewat, suka goyang-goyang, apalagi kalau yang lewat ramai-ramai," kata Rini (42), warga Kampung Rawa Barat, yang rumahnya tepat di depan jembatan tersebut, Kamis (10/6/2021).
Nondol, warga Kampung Rawa Timur yang ikut membangun jembatan dahulu, menilai jembatan tersebut sudah rapuh.
"Sudah rapuh ini, memang sudah lama, dulu dibangunnya pakai bambu sama kayu. Bambunya baru-baru tapi kayunya kayu bekas di sekitar sini," kata Nondol.
Baca juga: Polisi Pastikan Pemuda yang Lawan Petugas di Ciputat Bukan Keluarga Jenderal
Jembatan itu, kata Nondol, dibangun sepuluh tahun lalu secara swadaya oleh masyarakat sekitar.
"Kan kalau mau ke seberang itu kalau belum ada jembatan jauh, harus mutar, jadi warga sini bangun jembatan," ujar Nondol.
Lita (30), warga Kampung Rawa Barat, mengatakan dahulu warga sekitar patungan untuk membangun jembatan tersebut. Ada pula bantuan dari Gereja Maria Bunda Karmel.
Lita menilai kondisi jembatan tersebut kini berbahaya, terutama ketika hujan.
Istri Ketua RT 14, Alwiyah, mengaku sudah banyak mendengar keluhan warga terkait jembatan tersebut.
"Banyak yang ngeluh, saya aja naik ke situ takut, goyang-goyang, banyak keluhan belum diperbaiki," kata Alwiyah.
Baca juga: Punya Komorbid Diabetes, Warga Meninggal Saat Isolasi Mandiri di Depok
Sebelum diperbaiki, jembatan tersebut terbuat dari bambu dan kayu. Dari kejauhan, jembatan itu sudah kelihatan tidak kokoh.
Paku-paku yang menyatukan bambu di bagian dasar jembatan terlihat sudah berkarat. Di bagian ujung jembatan, kayu-kayu diikat dengan menggunakan tali rafia.
Tak ada pegangan di pinggir kiri dan kanan jembatan.
Jembatan tersebut membentang sekitar 12-15 meter, dengan lebar kurang lebih dua meter. Tinggi jembatan dari kali kira-kira tiga meter.
Kompas.com mencoba menyusuri jembatan tersebut sebelum diperbaiki. Bambu-bambu yang menjadi alas jembatan bergoyang ketika diinjak.
Sejumlah kayu yang menyangga bagian pinggir jembatan bergoyang ketika dilintasi. Suara decitan juga terdengar ketika jembatan dilewati.
Ada dua anak tangga beton yang menyambungkan jalanan di Kampung Rawa Timur dengan jembatan.
Namun, anak tangga di Kampung Rawa Barat hanya terbuat dari kayu seadanya. Sulit untuk turun atau naik melalui anak tangga tersebut lantaran tak ada pegangan di kiri maupun kanan jembatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.