Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manuver Anies Razia Pekerja Sektor Non-esensial yang WFO, dari Marahi HRD hingga Hentikan Pengendara

Kompas.com - 07/07/2021, 20:18 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperketat razia terhadap para pekerja sektor non-esensial dan non-kritikal yang tetap bekerja dari kantor (work from office/WFO) selama PPKM darurat.

Kompas.com merangkum sejumlah manuver Anies dalam upayanya menekan mobilitas di Ibu Kota demi mencegah penularan Covid-19.

Marahi HRD dan pimpinan perusahaan

Pada Selasa (6/7/2021), Anies beserta jajarannya dan pihak kepolisian mendatangi gedung pencakar langit Sahid Sudirman Center di Jakarta Pusat untuk merazia perusahaan yang berkantor di sana.

Ada dua perusahaan yang didatangi langsung, yakni agen properti Ray White Indonesia dan perusahaan asuransi Equity Life Indonesia.

Baca juga: Langgar Aturan PPKM Darurat, Bos Dua Perusahaan di Jakarta Jadi Tersangka

Keduanya dianggap bukan sektor esensial dan kritikal sehingga harus menjalani kerja dari rumah (work from home/ WFH) 100 persen.

Saat melaksanakan inspeksi mendadak atau sidak di Ray White Indonesia, Anies menegur dengan tegas HRD dari perusahaan tersebut, yang bernama Diana.

"Bu Diana dan perusahaan Ibu tidak bertanggungjawab, ini bukan soal untung rugi ini soal nyawa, dan orang-orang seperti Ibu ini yang egois," ucap Anies.

Sementara itu di Equity Life Indonesia, Anies menegur pimpinan perusahaan. Gubernur DKI Jakarta tersebut semakin geram ketika mengetahui ada ibu hamil yang diminta untuk tetap bekerja dari kantor.

"Ibu hamil kalau kena Covid-19 melahirkan paling susah. Pagi ini saya terima (informasi) satu ibu hamil meninggal, kenapa? Melahirkan (berstatus positif) Covid-19," tandasnya. Kedua perusahaan tersebut kemudian disegel.

Baca juga: Jadi Target Sidak Anies, Equity Life Bantah Langgar PPKM Darurat karena Masuk Sektor Esensial

 

Sidak ke Stasiun Cikini

Keesokan harinya, pada Rabu, Anies melakukan sidak ke Stasiun Cikini di Jakarta Pusat dan mendapati banyak pekerja sektor non-esensial dan non-kritikal yang tetap berkantor.

"Kita sama-sama menemukan bahwa masih banyak perusahaan-perusahaan yang mengharuskan pekerjanya untuk masuk, padahal perusahaan tersebut tidak bergerak di bidang kritikal dan esensial," kata Anies dalam keterangan suara, Rabu (7/7/2021).

Para pekerja itu diminta untuk menyebutkan nama perusahaan tempat mereka bekerja dan dibiarkan untuk tetap melanjutkan perjalanan ke kantor.

"Jadi kita catat perusahaan, maka yang diproses adalah perusahaannya. Jadi mereka yang tadi dicatat perusahaan-perusahaannya akan didatangi oleh tim kita," ucap Anies.

Baca juga: Anies Marah Ibu Hamil Diminta WFO: Kalau Terpapar Covid-19 Komplikasinya Tinggi

Hentikan pengendara

Pada Rabu siang, Anies melaksanakan razia di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat.

Kala itu, ia menghentikan kendaraan pekerja yang ternyata bekerja di sektor non-esensial dan non-kritikal.

Anies kemudian meminta pekerja itu untuk menghubungi bos di kantornya dan meminta izin tetap di rumah selama PPKM darurat.

"Kenapa tidak di rumah saja, telepon bos kamu, bilang, 'Bapak Gubernur DKI, Kapolda, dan Pangdam suruh di rumah saja untuk kesehatan bersama'," ujar Anies.

Pengendara itu diminta untuk berfoto bersama Anies. Kemudian sang pengendara disuruh memutar balik kendaraannya dan pulang ke rumah.

(Penulis : Singgih Wiryono/ Editor : Irfan Maullana, Sandro Gatra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com