Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Warga Pasok Makanan untuk Penderita Covid-19 yang Isolasi Mandiri Selama 10 Hari

Kompas.com - 07/07/2021, 21:37 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang warga Jakarta Selatan memulai aksi berbagi makanan kepada pasien Covid-19 yang sedang menjalankan isolasi mandiri (isoman) di rumah.

Aksi yang kemudian dinamakannya "Gerakan Supply Makanan Bagi Pasien Covid-19 Isoman" ini dilakukan Viny Eriyanto. Dia memulai aksi ini lantaran turut prihatin dengan keadaan masyarakat saat ini.

"Saya lihat semakin ke sini banyak pasien yang mengalami keterbatasan dana. Saya ingin melakukan sesuatu untuk meringankan beban, sehingga masyarakat yang terpapar Covid-19 bisa fokus pada pemulihan fisik dan mental, " ungkap Vyn, sapaan akrabnya, saat dihubungi pada Rabu (7/7/2021).

Baca juga: Solidaritas dalam Aksi Oksigen untuk Warga, Pasien Covid-19 Diberi Pinjaman Tabung Gratis

Para penerima bantuan akan mendapatkan 2 paket makanan setiap hari selama 10 hari ke depan. Paket makanan dikirimkan langsung ke depan rumah dalam sekali pengantaran.

Paket makanan tersebut dikirimkan dari sejumlah usaha catering miliki kerabatnya di berbagai wilayah. Untuk pasien di luar jangkauan catering, Vyn memilih memesankan makanan melalui aplikasi online untuk mempermudah mobilisasi.

"Jenis makanannya harus yang bersih dan layak. Kami kirim makanan sehat seperti tanpa santan, tanpa sambal, dan sebisa mungkin dikukus, " jelas dia.

Banyak peminat

Vyn yang memulai aksi belum lama yakni pada Senin (5/7/2021), saat ini sudah mengantongi daftar 20 orang penerima bantuan makanan. Mereka semua berdomisili di wilayah Jabodetabek.

"Pasien yang kami bantu rata-rata yang baru terkonfirmasi positif Covid-19. Rata-rata adalah tulang punggung keluarga, anak kost, atau pejuang harian yang tidak bisa mencari nafkah kalau tidak keluar rumah, " jelas Vyn.

Baca juga: Tinjau Pabrik Pengisian Tabung Oksigen, Anies Sebut Semua Pasokan Dialihkan untuk Kebutuhan Medis

Vyn menjelaskan, pasien Covid-19 yang sedang melakukan isoman di rumah di Jabodetabek dan memiliki kendala dana untuk makan diperkenankan mendaftar.

"Siapa saja di wilayah Jabodetabek bisa menerima asal melampirkan surat keterangan PCR/antigen, KK dan KTP, " jelas Ibu dua anak ini.

Pendaftar kemudian dapat mengirimkan data tersebut ke nomor 0858-7578-8536. Sementara untuk informasi lainnya, masyarakat dapat berkunjung ke laman Instagram pribadi Yashvyn Eryanto yaitu @yashvyn.

Banyak donatur

Vyn yang juga pemilik usaha Nonnlafemmeboutique ini mengatakan tidak hanya penerima bantuan yang semakin banyak, melainkan juga banyak donatur yang mulai datang membantu.

"Kebetulan setelah saya posting, teman-teman saya juga mulai bergabung bersama untuk support program ini. Semakin banyak donasi, semakin banyak kuota pasien yang akan kami bantu, " jelas dia.

Ia mengatakan, dengan keadaan saat ini, Vyn menargetkan 100 orang penerima bantuan. Jika kuota tersebut telah terpenuhi, maka dia akan menutupnya untuk sementara waktu.

"Sementara target saya segitu, tapi dinamis ya bisa lebih mengikuti masyarakat yang mendaftar dan donatur yang support," ujar dia.

Ia pun membuka pintu bagi donatur lainnya yang ingin ikut berbagi dalam aksi ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com