Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saling Ejek dan Kesalahpahaman yang Berujung Bentrok Ojol Vs Mata Elang di Jakpus

Kompas.com - 08/07/2021, 08:40 WIB
Rindi Nuris Velarosdela

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelompok pengemudi ojek online (ojol) terlibat bentrok dengan kelompok penagih utang, yang biasa disebut mata elang, dari perusahaan leasing.

Bentrok ojol dan mata elang itu terjadi di wilayah Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa (6/7/2021) pukul 17.00 WIB. Video bentrok antara dua kepompok itu langsung viral di media sosial.

Jajaran Polsek Sawah Besar dibantu Polres Metro Jakarta Pusat langsung menuju lokasi untuk membubarkan kedua kelompok yang bertikai.

Pada pukul 18.00 WIB, suasana sudah kondusif. Kedua kelompok membubarkan diri dan beberapa orang diamankan untuk dimintai keterangan sebagai saksi.

Baca juga: Kelompok Pengemudi Ojol Ribut dengan Mata Elang di Sawah Besar

Ketegangan berlanjut karena dua kelompok itu saling melapor ke polisi. Pengemudi ojol melaporkan telah menjadi korban penganiayaan oleh mata elang.

Sementara itu, kelompok mata elang juga telah membuat laporan terkait perusakan.

Pengemudi ojol mengaku dipukul mata elang

Asosiasi pengemudi ojol Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) membeberkan kronologi bentrokan dengan mata elang tersebut.

Ketua Garda Igun Wicaksono mengatakan, aksi bentrok berawal dari saling ejek antara kelompok mata elang yang biasa mangkal di Jalan Mangga Besar Raya, Sawah Besar, dengan para pengemudi ojol.

Aksi saling ejek dan adu mulut itu berlanjut menjadi aksi pemukulan yang dilakukan mata elang terhadap pengemudi ojol.

"Terjadi debat di TKP dan terjadi pemukulan terhadap driver ojol sehingga memancing semua ojol yang melintas maupun solidaritas ojol untuk membantu temannya yang dipukul tersebut," kata Igun saat dihubungi, Rabu (7/7/2021).

Baca juga: Bentrok di Jakpus, Pengemudi Ojol Mengaku Dipukul Mata Elang Duluan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Megapolitan
Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Megapolitan
Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Megapolitan
Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Megapolitan
PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

Megapolitan
Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Megapolitan
Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Megapolitan
DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

Megapolitan
Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Megapolitan
Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Tak Hanya Kader, PKS Juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Tak Hanya Kader, PKS Juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Megapolitan
Tak Lagi Dapat 'Privilege' KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Tak Lagi Dapat "Privilege" KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Megapolitan
Warga 'Numpang' KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Warga "Numpang" KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Megapolitan
Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Megapolitan
Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com