Korban pemukulan sudah menjalani visum dan membuat laporan ke polisi.
Kronologi awal bentrokan antara pengemudi ojol dan mata elang itu juga dibenarkan oleh Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno.
Suwandi memastikan penyebab bentrokan itu bukan karena penarikan paksa kendaraan bermotor.
Baca juga: Bentrok Ojol dan Mata Elang di Sawah Besar Bukan karena Penarikan Paksa Motor
"Saya sudah tanya ke tim anggota perusahaan pembiayaan itu, apakah ini ada tugas eksekusi, enggak ada. Ini katanya ini ribut antar mereka ejek-ejekan," kata Suwandi saat dihubungi, Rabu.
Oleh karena itu, keributan itu bukan menjadi tanggung jawab perusahaan leasing. Sebab, mata elang yang terlibat keributan tidak sedang menjalankan tugasnya.
"Kalau dia dapat surat tugas dan ada kesalahan prosedur memang harus dihukum. OJK yang beri hukuman ke direksinya, tapi ini kan bukan karena penarikan motor," ujar Suwandi.
Dihubungi terpisah, Kapolsek Sawah Besar AKP Maulana Mukarom mengonfirmasi bahwa bentrokan antara pengemudi ojol dan mata elang dipicu kesalahpahaman.
"Jadi dari pihak ojol menganggap bahwa dari pihak mata elang mau melakukan penarikan kendaraan, namun ternyata terjadi salah paham. Intinya seperti itu," kata Maulana.
Saat ini, laporan dari dua kelompok itu tengah diusut oleh polisi.
"Yang kasus penganiayaan sudah dilakukan visum, terus yang perusakan juga kita sedang menganalisis video-video yang ada di TKP, awal mula kejadian itu sedang kita dalami," ujar Maulana.
Baca juga: Polisi: Bentrok Ojol dengan Mata Elang karena Salah Paham
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.