Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fraksi PDI-P DPRD DKI Minta Anggaran Formula E hingga Pembangunan JIS Digeser untuk Penanganan Covid-19

Kompas.com - 08/07/2021, 11:42 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, meminta Pemprov DKI Jakarta mempertimbangkan untuk menggeser anggaran penyelenggaraan Formula E, Pembangunan Jakarta Internasional Stadium (JIS), dan revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) untuk penanganan Covid-19.

Dia menilai, saat ini Pemprov DKI Jakarta kekurangan anggaran untuk menghadapi pandemi Covid-19. Karena itu, penting untuk menggeser anggaran-anggaran yang dinilai tidak mendesak.

"Ya TIM masih bisa (digeser), JIS masih bisa, dan rasional kalau itu dilakukan refocusing (penggeseran anggaran). Formula E misalkan (digeser juga), gitu lho," kata Gembong saat dihubungi melalui telepon, Kamis (8/7/2021).

Baca juga: Anggota DPRD DKI: Formula E Tak Laku, Aneh Ngotot Gelar

Gembong mengatakan, anggaran besar untuk penyelenggaraan Formula E, pembangunan JIS, dan renovasi TIM bisa dialokasikan untuk penanganan Covid-19.

Pergeseran itu memungkinkan dan Gembong yakin Kementerian Dalam Negeri akan menyetujui hal tersebut karena berkaitan dengan krisis kesehatan di Jakarta.

"Pertimbangannya untuk kemanusiaan, menjaga stabilitas ekonomi, menjaga stabilitas kesehatan masyarakat Ibu Kota. Kalau itu dijalankan saya yakin Kemendagri tidak akan mempersulit itu," ucap dia.

Anggota Komisi A yang juga anggota Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta itu menyebutkan, Pemprov DKI Jakarta harus berani bersikap, khususnya menggeser anggaran Formula E.

Secara rasional Formula E tidak akan diselenggarakan dalam waktu dekat mengingat pandemi Covid-19 masih melambung tinggi di Jakarta.

"Cara pandang itu musti kita samakan, apakah nanti dewan, apakah Formula E darurat yang harus segera dilaksanakan? Katakanlah tidak! Kenapa kita tidak lakukan refocusing? Kan bisa-bisa saja begitu," kata Gembong.

Anggaran Formula E mencapai Rp 1,6 triliun, setara penyaluran anggaran bantuan sosial tunai (BST) empat tahap dari Januari-April 2021. Anggaran Formula E dirancang sejak 2019 lalu dan dibebankan penuh ke Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemprov DKI Jakarta.

Pemprov DKI sudah menyetorkan uang senilai Rp 360 miliar ke pihak penyelenggara Federasi Otomotif Internasional (FIA), yang disebut dengan Commitment Fee dan biaya sosialisasi Rp 600 juta.

Baca juga: Commitment Fee Formula E Disorot BPK, Wagub DKI: Tak Perlu Khawatir

Namun penyelenggaraan Formula E pertama yang direncanakan berlangsung tahun 2020 batal digelar karena Covid-19. Anggaran lainnya terkait penyelenggaraan Formula E senilai Rp 934 miliar dibebankan pada anggaran tahun 2020 untuk pembayaran asuransi penyelenggaraan Formula E.

Semua beban anggaran tersebut diajukan Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pemuda dan Olahraga Pemprov DKI Jakarta.

Namun rincian anggaran penyelenggaran Formula E tidak sampai di situ, Pemprov DKI kembali mengajukan anggaran melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jakarta Propertindo senilai Rp 306 miliar.

Sedangkan untuk pembangunan JIS dan revitalisasi TIM, Pemprov DKI mendapat pinjaman dari pemerintah melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari pemerintah pusat untuk tahun anggaran 2021. Pinjaman senilai Rp 3,26 triliun itu dipecah untuk pengendalian banjir, peningkatan layanan air minum pengelolaan sampah hingga transportasi.

Revitalisasi TIM mendapat jatah Rp 200 miliar dan pembangunan JIS senilai Rp 1,18 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com