Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Kebutuhan RSDC Wisma Atlet akan Oksigen Tak Sebanding dengan Pasokannya

Kompas.com - 08/07/2021, 12:22 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Sumber

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet masih membutuhkan tambahan pasokan oksigen. Padahal, kapasitas oksigen sentral dan ribuan tabung oksigen sudah ditambah.

"Tadi subuh Mabes TNI mengirimkan dua truk dan personel untuk menangani ribuan tabung oksigen yang tiap hari harus dikirim ke pengisian oksigen di beberapa lokasi di Jakarta Timur dan Jakarta Utara," kata Koordinator Farmasi dan Terapi RSDC Wisma Atlet Kolonel (Kes) Abdul Kholik Harahap, Rabu (7/7/2021).

Namun, di sisi lain, kapasitas pabrik pengisian oksigen juga terbatas sehingga RSDC Wisma Atlet kekurangan pasokan.

Baca juga: Tinjau Pabrik Pengisian Tabung Oksigen, Anies Sebut Semua Pasokan Dialihkan untuk Kebutuhan Medis

Abdul Kholik mengatakan, oksigen sentral di RSDC Wisma Atlet sudah ditambah kapasitasnya dari 5 menjadi 10 ton.

Sementara untuk tabung oksigen ukuran 6 kubik dari semula 463 menjadi 813 dan tabung oksigen 1 meter kubik sekarang ada 1.044. Pemasok oksigen juga ditambah dari dua ke delapan pabrik.

Kendati demikian, kapasitas dari pemasok sudah maksimal dan hanya bisa melayani 650 tabung per hari untuk tabung 1 meter kubik dan 600 tabung per hari untuk tabung 6 meter kubik.

Sementara itu, mengutip pemberitaan Harian Kompas, pasokan oksigen per Rabu kemarin di RSDC Wisma Atlet adalah 1.000 tabung oksigen ukuran 6 meter kubik dan 1.200 tabung oksigen ukuran 1 meter kubik.

Baca juga: Menurut Guru Besar FKUI, Ada 5 Pelajaran dari India untuk Atasi Kelangkaan Oksigen

Artinya, terjadi kesenjangan antara pasokan dan kebutuhan pada saat jumlah pasien kritis di RSDC Wisma Atlet bertambah setiap harinya.

Kini, ada delapan truk setiap harinya dari Wisma Atlet bekerja 24 jam pulang pergi demi kebutuhan pasokan oksigen.Menurut Abdul Kholik, masih ada kemungkinan mendapatkan pasokan oksigen dari pemasok industri penanaman modal asing (PMA) yang ada di Indonesia.

Upaya gandeng PMA

Staf Khusus Panglima TNI Bidang Kesehatan Mayjen (Purn) Ben Rimba mengatakan, pabrik oksigen nasional sudah memenuhi permintaan pemerintah dengan mengalihkan pasokan oksigen industri ke oksigen medis.

Rimba mengambil contoh grup Samator, yang sepenuhnya mengalihkan produksi oksigen hanya untuk memasok kebutuhan medis.

"Sudah ada bantuan dari perusahaan PMA, seperti dari Tsing San, di Morowali yang mengirimkan bantuan pasokan oksigen. Tapi ini masih belum mencukupi. Perusahaan PMA lainnya bisa mengisi kebutuhan tersebut," kata Rimba.

Baca juga: Solidaritas dalam Aksi Oksigen untuk Warga, Pasien Covid-19 Diberi Pinjaman Tabung Gratis

Menurut dia, idealnya, pabrik oksigen milik asing di Indoesia juga mengalihkan pasokan oksigen industri untuk medis sesuai kebutuhan darurat saat ini.

Rimba berharap, pemerintah dan kementerian terkait segera mengatur pengalihan pasokan oksigen, dari oksigen industri ke oksigen medis, termasuk bagi perusahaan PMA yang beroperasi di Indonesia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul "RSDC Wisma Atlet Perlu Tambahan Oksigen untuk Pasien Kritis".

(Penulis: Iwan Santosa, Editor: Prasetyo Eko)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com