TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang membuka posko pengisian tabung oksigen terpusat mulai Kamis (8/7/2021) ini.
Posko tersebut terletak di Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Tangerang, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah berujar, pihaknya membuka posko sebagai upaya pemenuhan pasokan oksigen khusus RS naungan pemerintah dan swasta serta puskesmas.
"Pemkot berusaha membantu RS, baik RS pemerintah maupun swasta dan puskesmas yang kesulitan kaitan akses oksigen," papar dia dalam rekaman suara.
Baca juga: Hentikan Pengendara, Anies: Telepon Bos Kamu, Bilang Disuruh di Rumah Saja
Pihak RS atau puskesmas yang hendak mengisi oksigen dapat membawa tabung mereka ke Puspemkot.
Setelah terkumpul sejumlah tabung oksigen, pihak Pemkot yang bakal membawa tabung itu ke PT Krakatau Steel di Cilegon, Banten.
"Oksigennya dikumpulkan di sini. Kami isi di Krakatau Steel di Cilegon. Nanti dibawa lagi ke sini," papar Arief.
Setelah itu, pihak RS dan puskesmas dapat mengambil kembali tabung mereka masing-masing.
Dia melanjutkan, tidak ada batasan berapa banyak tabung yang hendak diisi oleh RS atau puskesmas di Puspemkot.
Pemkot Tangerang tidak menutup kemungkinan akan mendirikan posko pengisian tabung oksigen untuk warga umum.
Baca juga: Pemuda yang Mengaku Keluarga Jenderal dan Lawan Petugas di Ciputat Jadi Tersangka
"Ini akan kami siapkan buat masyarakat. Nanti, mungkin kalau memang siap, ya kami bantu juga untuk masyarakat umum," ucap dia.
Toko pengisian tabung oksigen yang ada di Kota Tangerang masih dapat mencukupi kebutuhan warga yang memang membutuhkan.
"Kami cek juga dengan supplier-supplier yang di Kota Tangerang, mereka masih bisa mencukupi, (warga) hanya perlu antre," ungkapnya.
Politikus Demokrat tersebut mengatakan, dengan adanya posko itu, maka dapat memberikan jaminan dalam pemenuhan pasokan oksigen.
Dia mengaku, kebutuhan akan tabung oksigen di RS memang meningkat seiringan dengan peningkatan pasien.
Oleh karena itu, Arief mengimbau agar masyarakat berdiam diri di rumah dulu selama ada peningkatan kasus Covid-19 untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.
"Kalau ada kebutuhan, baru boleh keluar," imbaunya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.