Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Paham, Paspampres dan Polisi Berselisih di Pos Penyekatan PPKM Darurat

Kompas.com - 09/07/2021, 06:54 WIB
Sonya Teresa Debora,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dicegat di pos penyekatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jalan Daan Mogot, Kalideres, Jakarta Barat, pada Rabu (7/7/2021). Penyegatan itu memicu perselisihan. Namun perselisihan berakhir damai setelah disadari ada kesalahpahaman yang terjadi.

Kapolres Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo menyatakan, kasus itu terjadi karena salah paham dan telah berujung damai.

"Memang ada kesalahpahaman dengan anggota yang melakukan penyekatan. Tapi sekarang sudah selesai, situasi sudah kondusif," kata Ady, Kamis (8/7/2021).

Baca juga: Cekcok dengan Anggota Paspampres di Pos Penyekatan PPKM Darurat, Tiga Polisi Diperiksa Propam

"Permasalahan sudah selesai. Saya juga sudah minta maaf secara langsung kepada Danpaspampres (Komandan Paspampres)," ujar dia.

Peristiwa itu sempat berimbas pada datangnya puluhan anggota Paspampres ke Mapolres Jakarta Barat pada Rabu malam.

Buntutnya, tiga orang anggota Polres Jakarta Barat dipanggil untuk menghadap Propam. Pemeriksaan atas ketiganya masih berlangsung.

Salah paham di pos penyekatan

Anggota Paspampres yang terlibat perselisihan itu adalah Praka Izroi. Ia diberhentikan petugas polisi saat hendak melintasi posko penyekatan di Jalan Daan Mogot.

Kepada petugas, Izroi mengaku anggota Paspampres. Saat itu, Praka Izroi yang memakai pakaian sipil mengaku akan mengikuti apel.

Perdebatan terjadi saat petugas, di antaranya anggota Mapolres Jakarta Barat, meminta kartu anggota milik Izroi untuk memastikan kebenarannya. Sejumlah tentara yang bertugas juga meminta KTA (kartu tanda anggota) Izroi.

Detik-detik cekcok kedua belah pihak terekam kamera dan tersebar ke masyarakat. Dalam rekaman, ada petugas yang tampak mendorong Izroi saat meminta kartu anggotanya.

Izroi mengatakan tidak bisa menunjukkan KTA dengan alasan masih diproses. Sebagai gantinya, ia menunjukkan identitas lain untuk membuktikan dia anggota TNI.

Dalam video, Izroi mengaku salah kepada para petugas.

"Siap, saya salah," ucap dia.

Praka Izroi juga ditegur oleh para tentara yang bertugas. Dia diingatkan bahwa semua petugas di pos penyekatan berjaga 24 jam.

"Kau ngomong baik-baik," kata seorang pimpinan TNI yang bertugas di pos.

Halaman:


Terkini Lainnya

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com