Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesalahpahaman antara Paspampres dan Polisi di Pos Penyekatan PPKM Darurat yang Berujung Permintaan Maaf Kapolres Jakbar

Kompas.com - 09/07/2021, 13:23 WIB
Rindi Nuris Velarosdela

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) terlibat cekcok dengan polisi yang berjaga di pos penyekatan PPKM darurat di Jalan Daan Mogot, Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (7/7/2021). Perselisihan itu terekam dalam sebuah video dan tersebar di media sosial.

Kronologi Perselisihan

Dalam video itu, anggota Paspampres bernama Praka Izroi tampak diberhentikan saat hendak melintasi posko penyekatan di Jalan Daan Mogot.

Kepada petugas, Izroi mengaku anggota Paspampres. Saat itu, Praka Izroi yang memakai pakaian sipil mengaku akan mengikuti apel.

Perselisihan antara Praka Izroi dan petugas terjadi saat petugas, di antaranya anggota Mapolres Jakarta Barat, meminta kartu anggota milik Izroi untuk memastikan kebenarannya.

Sejumlah anggota TNI yang bertugas juga meminta KTA (kartu tanda anggota) Izroi.

Baca juga: Duduk Perkara Anggota Paspampres Datangi Polres Jakbar, Bermula dari Kesalahpahaman di Pos PPKM

Dalam video itu terekam juga petugas yang tampak mendorong Izroi saat hendak menunjukkan kartu anggotanya. Izroi mengatakan tidak bisa menunjukkan KTA dengan alasan masih diproses.

Sebagai gantinya, ia menunjukkan identitas lain untuk membuktikan dia anggota TNI.

Dalam video, Izroi mengaku salah kepada para petugas.

"Siap, saya salah," ucap dia.

Praka Izroi kemudian ditegur oleh para anggota TNI yang bertugas di pos penyekatan di Jalan Daan Mogot. Dia diingatkan bahwa semua petugas di pos penyekatan berjaga 24 jam.

"Kau ngomong baik-baik," kata seorang pimpinan TNI yang bertugas di pos.

"Siap," jawab Izroi sambil memberi hormat.

Baca juga: Salah Paham, Paspampres dan Polisi Berselisih di Pos Penyekatan PPKM Darurat

 

Sebelum meninggalkan lokasi, Praka Izroi dan para petugas juga terlihat bersalaman. Ia kemudian melanjutkan perjalanan dengan sepeda motornya.

Puluhan Anggota Paspampres Datangi Mapolres Jakarta Barat

Perselisihan antara Izroi dan petugas di pos penyekatan ternyata belum berakhir. Pada Rabu malam, puluhan anggota Paspampres mendatangi Mapolres Jakarta Barat.

Kedatangan anggota Paspampres itu terekam dalam sebuah video yang kembali beredar di media sosial. Dalam keterangan video dijelaskan bahwa kedatangan Paspampres merupakan buntut dari perselisihan Izroi dengan petugas di posko penyekatan di Daan Mogot.

"Sebanyak 50-an anggota Paspampres malam hari bergerak mendatangi Polres Metro Jakbar Jl. S. Parman no. 31 Kel. Slipi Kec. Palmerah, Jakbar untuk mencari pelaku yang telah berbuat arogan kepada Praka Izroi," tulis keterangan dalam video.

Baca juga: Video Viral Anggota Paspampres Datangi Mapolres Jakbar, Kapolres: Permasalahan Sudah Selesai


Keterangan dalam video itu juga menjelaskan bahwa Kolonel Infanteri Wahyu selaku Asintel Paspampres datang ke lokasi untuk meluruskan persoalan.

Anggota kepolisian yang terlibat cekcok diminta hadir ke Mako Paspampres untuk meminta maaf.

Kapolres Jakbar Sebut Perselisihan Telah Berujung Damai

Kapolres Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo menyatakan, perselisihan di Jalan Daan Mogot terjadi karena salah paham dan telah berujung damai.

"Memang ada kesalahpahaman dengan anggota yang melakukan penyekatan. Tapi sekarang sudah selesai, situasi sudah kondusif," kata Ady, Kamis (8/7/2021).

"Permasalahan sudah selesai. Saya juga sudah minta maaf secara langsung kepada Danpaspampres (Komandan Paspampres)," ujar dia.

Tiga polisi yang terlibat cekcok dengan Izroi kemudian diperiksa Propam Polda Metro Jaya.

"Berkaitan dengan video (cekcok Izroi dan polisi) itu kami melakukan pemeriksaan kepada anggota yang salah paham di Kalideres itu. Tiga anggota sejauh ini yang kita periksa. Resmobnya Jakarta Barat," kata Kabid Propam Polda Metro Jaya Kombes Bhirawa Braja Paksa, saat dihubungi, Kamis.

Bhirawa menegaskan, yang terjadi di antara kedua belah pihak adalah kesalahpahaman. Menurut dia, sikap anggota kepolisian saat berinteraksi Izroi seharusnya bisa lebih humanis.

Baca juga: Cekcok dengan Anggota Paspampres di Pos Penyekatan PPKM Darurat, Tiga Polisi Diperiksa Propam

 

"Kalau kita perhatikan dari video itu kan memang sikapnya marah-marah ya anggota kita (polisi) itu. Memang kan di dalam melayani masyarakat seharusnya lebih humanis, lebih sopan," kata Bhirawa.

"Di dalam aturan kita memang di dalam layani masyarakat anggota Polri tidak boleh bersikap seperti itu ya. Jadi kemungkinan kami akan periksanya ke arah situ. Pemeriksaan masih berlangsung," tambah dia.

Kapolres Jakarta Barat Meminta Maaf

Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) Mayjen Agus Sudibyo menegaskan, masalah antara anggota Paspampres dengan anggota kepolisian Polres Jakarta Barat sudah berujung damai.

Kombes Ady Wibowo selaku Kapolres Jakarta Barat sudah datang ke Mako Paspampres untuk menyampaikan permintaan maaf.

Baca juga: Danpaspampres Jelaskan Penyebab Puluhan Anggota Paspampres Datangi Polres Jakbar

"Kapolres sudah datang ke Paspampres dan sudah minta maaf atas tindakan anggotanya," kata Agus Sudibyo kepada Kompas.com, Jumat (9/7/2021).

Agus pun mengakui pasca-kejadian itu, puluhan anggotanya sempat mendatangi Polres Jakarta Barat.

"Anggota saya yang datang ke polres ingin meyakinkan apakah oknum yang bicara di video "kalau kamu Paspampres memang kenapa?" Sudah diberi peringatan oleh atasannya, karena ini menyinggung institusi negara," kata Agus.

Menurut Agus, anggotanya tidak salah karena memang hendak bertugas saat kejadian itu. Paspampres termasuk sektor kritikal yang dikecualikan dari penyekatan PPKM Darurat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com