Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

100.000 Kasus Aktif Covid-19 di Jakarta, RS Wisma Atlet Hanya Rawat Pasien Gejala Sedang dan Berat

Kompas.com - 09/07/2021, 15:37 WIB
Ihsanuddin,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran mulai fokus merawat pasien dengan gejala sedang dan berat. Hal ini dilakukan menyusul kasus Covid-19 di Jakarta yang sudah menembus lebih dari 100.000 kasus aktif.

Humas RS Wisma Atlet Kemayoran Kolonel Mintoro Sumego MS mengatakan, sejak awal pihaknya memang sudah menyiapkan skenario terburuk dalam menghadapi lonjakan kasus.

Kini, empat tower di Wisma Atlet Kemayoran dikhususkan untuk pasien gejala sedang dan berat yang membutuhkan penanganan lebih intensif. Sementara pasien tanpa gejala dan gejala ringan mulai dialihkan ke fasilitas isolasi lain seperti Rusun Nagrak.

Baca juga: 26 Pasien Covid-19 di RS Wisma Atlet Kemayoran Meninggal dalam Sehari

"Kita sudah mulai skenario dari awal memang seperti itu. Yang sedang berat di RS Wisma Atlet, yang ringan di Rusun Nagrak," kata Mintoro saat dihubungi Kompas.com, Jumat (9/7/2021).

Namun dengan kondisi ini, Mintoro mengakui jumlah pasien Covid-19 yang meninggal naik cukup signifikan.

Sebelum lonjakan kasus terjadi, pasien yang meninggal setiap harinya sangat minim. Itu karena RS Wisma Atlet hanya merawat pasien gejala ringan dan sedang.

Namun setelah merawat pasien gejala berat, jumlah kematian naik cukup signifikan, bahkan mencapai lebih dari 10 pasien meninggal per hari. Misalnya sejak Kamis 08.00 kemarin sampai Jumat pagi ini, ada 26 pasien yang meninggal dunia di RS Wisma Atlet.

"Jumlah pasien yang gejala beratnya meningkat, otomatis kematiannya jadi lebih tinggi," kata Mintoro.

Baca juga: Pasien Bergejala di RS Wisma Atlet Bertambah, Jadi 6.002 Orang

Meski demikian, Mintoro memastikan pasien yang meninggal itu karena kondisinya yang sudah kritis. Bukan karena masalah fasilitas seperti ketersediaan oksigen dan lainnya.

"Oksigen sejauh ini aman," kata Mintoro.

Sampai Kamis (8/7/2021) kemarin, total ada 102.082 kasus aktif alias orang yang tengah menjalani isolasi/perawatan di DKI Jakarta. Jumlah angka kasus aktif yang mencapai 100.000 ini sudah diprediksi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Sejak beberapa hari sebelumnya, DKI Jakarta telah membuat enam skenario darurat jika kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota sudah mencapai 100.000 kasus. Enam poin skenario darurat yang dimaksud termasuk memfokuskan RS Wisma Atlet sebagai fasilitas kesehatan untuk pasien gejala sedang dan berat.

Berikut 6 skenario tersebut:

1. RS kelas A dikhususkan sepenuhnya untuk ICU Covid-19.

2. RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet di Kemayoran dikhususkan untuk penanganan pasien dengan gejala sedang-berat.

3. Rumah susun (rusun) diubah menjadi fasilitas isolasi terkendali untuk pasien dengan gejala ringan.

4. Mengubah stadion indoor dan gedung-gedung konvensi besar menjadi rumah sakit darurat penanganan kasus darurat kritis, diusulkan untuk dalam satu manajemen RS Darurat Wisma Atlet.

5. Memastikan kebutuhan tenaga kesehatan terpenuhi, termasuk penambahan tenaga kesehatan dari luar DKI Jakarta.

6. Memastikan ketersediaan oksigen, APD, alat kesehatan, dan obat-obatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com