Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Pandemi di Jakarta: Saat Jenazah Covid-19 Harus Mengantre untuk Dimakamkan

Kompas.com - 09/07/2021, 21:36 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI Jakarta Daerah Pemilihan 2 Johny Simanjuntak menceritakan kondisi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara.

Tidak hanya antrean pasien, kata dia, tetapi jenazah pasien Covid-19 juga ikut mengantre menunggu giliran untuk dimakamkan.

RSUD Koja di Jakarta Utara menjadi salah satu cerminan fasilitas kesehatan yang mulai kewalahan menghadapi lonjakan kasus Covid-19.

"Pernah 29 jenazah antre, menunggu proses pemulasaraan (di RSUD Koja)," kata Johny saat dihubungi melalui telepon, Jumat (9/7/2021).

Johny mendatangi RSUD Koja saat salah satu kader ranting partainya menjadi korban Covid-19.

Baca juga: 196 Pasien Covid-19 di Jakarta Meninggal dalam Sehari, Tertinggi Selama Pandemi

Ambulans berjejer mengantre untuk mengantar para korban keganasan virus corona ke tempat peristirahatan terakhir.

Kondisi ini sebelumnya tak pernah dibayangkan siapa pun, juga bagi Johnny yang dimintai tolong mengurus jenazah yang sudah terbujur kaku selama lebih dari delapan jam.

"Kader kami itu baru bisa dimakamkan jam 21.00 malam, padahal meninggalnya pagi, sudah cukup lama," ujar Johny.

Johnny juga diberi tahu oleh pihak RSUD Koja bahwa mereka mulai kewalahan mengurus jenazah dan pasien yang terus berdatangan.

Pihak rumah sakit bahkan menawarkan keluarga jenazah untuk mencari peti mati sendiri karena persediaan yang minim.

"Saya dengar pihak rumah sakit bilang kalau mau cepat tolong carikan peti mati sendiri," kata Johny.

Baca juga: Tambah 13.112, Kasus Harian Covid-19 di Jakarta Kembali Cetak Rekor Baru

Dia mengatakan kemungkinan kondisi ini tidak hanya dialami oleh RSUD Koja saja, melainkan di rumah sakit seluruh DKI Jakarta.

Untuk itu dia meminta agar seluruh warga tidak menyalahkan pihak rumah sakit dalam penanganan Covid-19. Medis dan fasilitas kesehatan sudah kolaps, baik untuk pelayanan pasien maupun untuk pemulasaraan mereka yang sudah tiada.

Hari ini, Jumat, DKI Jakarta mencatat angka kematian harian tertinggi pasien Covid-19. Tercatat 196 meninggal dunia.

Jumlah pasien meninggal konsisten meningkat seiring dengan masifnya penyebaran Covid-19 di Jakarta.

Sepekan terakhir, angka kematian pasien Covid-19 di Jakarta mencapai 759 orang dengan tiga kali penambahan di atas 100 kasus per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com