Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situasi Memilukan Covid-19 di Jabodetabek: 29 Jenazah Menumpuk di RS hingga Krisis Peti Mati

Kompas.com - 11/07/2021, 12:17 WIB
Tria Sutrisna,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di wilayah Jabodetabek masih belum menunjukan tren menurun. Sejalan dengan itu, kasus kematian akibat akibat Covid-19 juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Di DKI Jakarta, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia baru saja mencapai angka tertinggi selama pandemi, yakni 196 orang pada Jumat (9/7/2021).

Hingga Sabtu (10/7/2021) kemarin, tercatat sudah ada 9.357 pasien Covid-19 yang dilaporkan meninggal dunia.

Baca juga: Pedagang di Koja Mengaku Ada Permintaan Oksigen 10 Kali Lipat

Tingginya angka kematian akibat Covid-19 ini membuat tenaga pemulasaran jenazah kewalahan. Tak jarang jenazah korban Covid-19 menumpuk di rumah sakit, mengantre untuk di makamkan.

Anggota DPRD DKI Jakarta Daerah Pemilihan 2 Johny Simanjuntak menceritakan kondisi pilu di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara.

Di sana, kata Johny, antrean tidak hanya terjadi pada pasien Covid-19 yang membutuhkan ruang perawatan. Tetapi juga jenazah yang menunggu giliran untuk dimakamkan.

Baca juga: Video Viral Antrean Mobil Jenazah Pasien Covid-19 di TPU Rorotan dan Padurenan Bekasi, Ada Apa?

"Pernah 29 jenazah antre, menunggu proses pemulasaraan (di RSUD Koja)," kata Johny saat dihubungi melalui telepon, Jumat.

Kondisi itu ditemukan Johny kala membantu pengurusan jenazah salah satu kader ranting partainya yang menjadi korban Covid-19.

RSUD Koja menjadi salah satu contoh fasilitas kesehatan yang kini tampak kewalahan menghadapi lonjakan kasus Covid-19, khususnya di wilayah DKI Jakarta.

Baca juga: Kasus Covid-19 Jakarta Pecah Rekor Lagi, Pengusaha Peti Mati Mulai Kesulitan Bahan Baku

Ambulans tampak berjejer mengantre untuk mengantar jenazah pasien Covid-19 ke tempat peristirahatan terakhir.

Kondisi ini tak pernah dibayangkan siapa pun sebelumnya, termasuk juga Johnny saat dimintai tolong mengurus jenazah yang sudah lebih dari delapan jam mengantre dimakamkan.

"Kader kami itu baru bisa dimakamkan jam 21.00 malam, padahal meninggalnya pagi, sudah cukup lama," ujar Johny.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com