JAKARTA, KOMPAS.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tegaskan dokter Lois Owien sudah tidak terdaftar dalam keanggotaan IDI. Nama dokter Lois belakangan jadi perbincangan gara-gara unggahannya yang tidak percaya Covid-19.
Dalam sebuah acara talkshow, dokter Lois juga meyakini pasien-pasien yang meninggal dunia di rumah sakit bukanlah disebabkan karena virus corona, melainkan karean adanya interaksi obat yang berlebihan.
Baca juga: IDI Panggil Dokter Lois yang Tak Percaya Covid-19 dan Sebut Pasien Meninggal Bukan karena Virus
Dia menyebut bahwa obat-obatan yang digunakan untuk pasien Covid-19 telah menimbulkan komplikasi di dalam tubuh.
Saat ditanya Hotman Paris, apakah orang-orang yang dikubur dengan tata cara atau protokol kesehatan itu meninggal dunia karena virus corona, dokter Lois menjawab bukan karena virus.
"Interaksi antar obat. Kalau buka data di rumah sakit, itu pemberian obatnya lebih dari enam macam," kata dokter Lois.
Hal senada juga disampaikan dokter Lois dalam akun media sosialnya, seperti yang diviralkan oleh dokter Tirta.
Baca juga: Kasus Dokter Lois, dari Sesumbar Tak Percaya Covid-19 hingga Ditangkap Polisi
Adapun unggahan dokter Lois dalam media sosial yan g kemudian memicu kontroversi adalah sebagai berikut:
"Tidak tahu bahwa obat antivirus, azithromycin, metformin, obat TB dapat menyebabkan asidosis laktat???
Double dosis dan interaksi antar obat menyebabkan mortalitas asidosis laktat??
Jangan protes tentang obat ke saya kalau ilmunya gak nyampe!!"
"Cuma karena kurng vitamin dan mineral, lansia diperlakukan seperti penjahat??
Covid19 bukan virus dan tidak menular!!!!"
Terkait hal ini, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memanggil dokter Lois. Namun, dalam penelusuran awal, PB IDI menyatakan keanggotaan dokter Lois sudah lama kedaluwarsa di IDI.
Baca juga: Dr Lois Sebut Interaksi Obat Sebabkan Pasien Covid-19 Meninggal, Ini Penjelasan Ahli
View this post on Instagram
"Keanggotaannya sudah lama kedaluwarsa," ujar Daeng kepada Kompas.com, Minggu (11/7/2021).