JAKARTA, KOMPAS.com - "Orang Satpol PP-nya teman kita. Makan bakso sama kita. mau berani-berani ngelaporin," ujar P (29), seorang Pasien Covid-19, menirukan suara sejumlah warga di depan kediamannya.
P sedang menceritakan pengalamannya melaporkan pelanggaran protokol kesehatan di tengah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di kediamannya, kawasan Matraman, Jakarta Timur.
Laporan itu dia sampaikan melalui aplikasi Jakarta Kini (JAKI) milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang menyediakan kanal aduan warga.
Baca juga: Viral Identitas Pelapor via JAKI Bocor, Wagub DKI: Yang Bocorkan Disanksi
Namun, identitasnya diduga dibocorkan oleh petugas Satpol PP yang menindaklanjuti laporan tersebut. Alhasil, P dan keluarga yang sedang menjalani isolasi mandiri kini mendapat intimidasi dari para tetangga.
Berbagai sindiran dari warga yang kerap berkumpul di sebuah tempat di seberang kediaman P, terdengar jelas oleh dia dan keluarganya dari dalam rumah.
"Posisi kamar saya tuh pas di depan tempat tongkrongan mereka jadi saya bisa dengar jelas semua omongan," kata P kepada Kompas.com, Minggu (11/7/2021).
Baca juga: Laporkan Perusahaan Non-esensial yang Masih Paksa WFO via JAKI, Ini Caranya
P bercerita, peristiwa itu berawal dari banyaknya warga yang kerap berkumpul di sebuah pos tanpa menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
P yang geram dengan sikap tak bertanggung jawab para warga itu akhirnya melapor melalui aplikasi JAKI.
Besar harapan P laporannya bisa segera ditindak lanjuti, karena bisa langsung diterima oleh petugas di tingkat provinsi.
"Jadi memang Sudah lama sebenarnya ini kelakuan warga sekitar saya kayak begini. Terutama masa pandemi, saya melihat mereka enggak pakai masker dan nongkrong sampai tengah malem di depan rumah saya," ungkap P.
Baca juga: IDI Panggil Dokter Lois yang Tak Percaya Covid-19 dan Sebut Pasien Meninggal Bukan karena Virus