Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meninggalnya Bupati Bekasi, Alarm Nyata Overkapasitas Fasilitas Kesehatan

Kompas.com - 13/07/2021, 08:18 WIB
Djati Waluyo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja meninggal dunia setelah berjuang melawan Covid -19 pada Minggu (11/7/2021).

Bupati sempat menjalani perawatan selama 10 hari di dua rumah sakit, yakni di RS Permata Bekasi dan Rumah Sakit Siloam, Kelapa Dua, Tangerang.

Perawatan dilakukan di Tangerang karena Eka tak mendapat ruang ICU di wilayahnya sendiri yang penuh dengan pasien.

"Iya (tidak dapat ICU di Kabupaten Bekasi)," ujar Juru Bicara Covid-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (9/7/2021).

Baca juga: Bupati Bekasi Diduga Tertular Covid-19 dari Kerabat yang Bertamu ke Rumah

Almarhum harus menjalani perawatan di ICU. Hal ini sehubungan dengan adanya penyakit penyerta yang diidap Eka serta kondisi saturasi oksigennya yang menurun.

Henti jantung

Setelah dipindah menuju Rumah Sakit Siloam, kondisinya sempat stabil, tetapi takdir berkata lain.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Sri Enny Mainarti mengatakan, kondisi Bupati pada Minggu sore, kondisi Eka Supria Atmaja masih dalam keadaan stabil meski tetap mendapatkan perawatan intensif.

"Stabil di sini maksudnya bukan membaik tetapi stabil fungsi paru masih baik, fungsi ginjal meski ada gangguan sedikit masih stabil," ujar Sri seperti dikutip TribunJakarta, Senin (12/7/2021).

Namun pada Minggu malam, kondisi almarhum menurun sampai mengalami henti jantung dan mendapat penanganan tim medis.

Baca juga: Kondisi Bupati Bekasi Sebelum Meninggal, Stabil pada Minggu Sore Lalu 2 Kali Alami Henti Jantung

"Kalau henti jantung biasanya yang saya tahu, karena terkoagulasi ada pembekuan darah, di RJP (reusitasi jantung paru) kita balik lagi, semua ada lagi, jantung ada lagi,"

Namun, masa kritis Bupati Bekasi belum usai. Sekitar pukul 21.25 WIB, Eka mengalami serangan jantung kedua.

Usaha Tim medis untuk melakukan RJP kembali tidak mampu menyelamatkan nyawa Eka Supria Atmaja.

"Ada beberapa angka yang secara laboratorium itu ada yang tidak membaik, semua dokter di RS sudah mengupayakan," ujar dia.

Baca juga: Profil Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja yang Meninggal karena Covid-19, Putra Asli Daerah Berjuang dari Bawah

Fenomena penuhnya rumah sakit

Meninggalnya Bupati Bekasi menjadi alarm penuhnya fasilitas kesehatan di Tanah Air. Di Kabupaten Bekasi sendiri, Kompas.com belum mendapatkan data bed occupancy ratio rumah sakit setempat. Namun di wilayah Jabodetabek sendiri sudah terkonfirmasi penuhnya fasilitas kesehatan ini.

Salah satunya terjadi di Kota Bekasi, wilayah yang paling dekat dengan Kabupaten Bekasi. Penuhnya kapasitas rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Bekasi, Jawa Barat, membuat mayoritas pasien yang terinfeksi virus corona harus menjalani isolasi mandiri.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bekasi Vevie Herawati mengatakan, pada 5 Juli lalu, jumlah warga Kota Bekasi yang terinfeksi Covid-19 dan tengah menjalani isolasi mandiri mencapai 3.738 orang.

Di hari yang sama, berdasarkan data laman corona.bekasikota.go.id, jumlah keseluruhan pasien Covid-19 di Kota Bekasi yang sedang menjalani isolasi atau perawatan adalah 4.676 orang.

Artinya, sekitar 80 persen pasien Covid-19 di daerah itu sedang menjalani isolasi mandiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com