Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kadinkes soal Sulitnya Cari Ruang ICU untuk Bupati Bekasi: Memang Penuh Semua...

Kompas.com - 13/07/2021, 12:27 WIB
Jessi Carina

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Mendiang Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja sebelum meninggal dunia, dikabarkan sempat kesulitan mencari ruang ICU di seluruh rumah sakit di wilayahnya sendiri.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Sri Enny Mainarti menjelaskan bagaimana situasi Covid-19 di wilayah setempat hingga Bupati Bekasi kesulitan mendapat ruangan.

Sri Enny menjelaskan, Bupati Eka terkonfirmasi positif Covid-19 pada, Kamis (1/7/2021) melalui tes swab PCR karena mengeluh sakit.

Satu hari berselang, kondisi kesehatan Eka makin menurun, dia mulai mengeluh sesak napas sehingga dilarikan ke Rumah Sakit Permata Keluarga Jababeka, Cikarang.

Baca juga: Meninggalnya Bupati Bekasi, Alarm Nyata Overkapasitas Fasilitas Kesehatan

Ketika dirawat di RS Permata Keluarga Jababeka, Bupati Eka rupanya perlu mendapatkan penanganan intensif di ruang ICU.

Namun sayangnya, ICU di RS Permata Keluarga Jababeka dalam keadaan penuh, terdapat pasien lain yang juga dalam kondisi sama.

Dinas Kesehatan dibantu dari pengurus partai bahu membahu mencarikan ruang ICU untuk Bupati, pencarian bukan hanya di seputaran Bekasi tapi hinga ke seluruh RS di Jabodetabek.

"Karena ruang ICU kosong (tidak tersedia) semua di sini, sementara beberapa syarat kalau untuk masuk obat-obat itu, harus di ICU. Enggak bisa di ruang rawat biasa," jelas Sri.

Di momen ini, Bupati Eka tidak ingin memaksakan atau mengorbankan pasien lain yang masih dalam perawatan ICU untuk bertukar tempat dengannya.

Baca juga: Bupati Bekasi Diduga Tertular Covid-19 dari Kerabat yang Bertamu ke Rumah

"Memang penuh semua, kita coba cari tapi semua penuh, kan nggak mungkin orang yang di ICU kita keluarin dulu, Pak Bupati nggak begitu, semua pasti yang terbaik ya, dari pimpinan partai juga bantu cari," terangnya.

Hasilnya, Bupati Bekasi mendapatkan ruangan ICU di Rumah Sakit Siloam Kelapa Dua, Kota Tangerang.

Sri menyebutkan, tingkat keterisian tempat tidur isolasi atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit di Kabupaten Bekasi mencapai 85 persen.

"BOR RS masih 85 persen ke atas, kenapa 85 bukan 100, karena antrean di bawah itu sudah ada, mereka input di bawah jam 12 siang terlihat kosong, tapi sebetulnya sudah ada antrean," jelas dia.

Segala upaya sudah dilakukan, salah satunya dengan menambah jumlah kapasitas tempat tidur. Tapi, hal itu harus dibarengi dengan sumber daya manusia (SDM) tenaga kesehatan (nakes).

"SDM kita nggak ada, RS masuk ke sana, 30 pasien dijaga 4 orang. Harusnya 1 perawat 3 pasien. Sudah luar biasa itu ya nakes kita," jelasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com