Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Pengidap Epilepsi dan Mikrosefalus Minum Susu Pakai Selang dari Hidung, Ibunda: Tega Enggak Tega...

Kompas.com - 14/07/2021, 11:27 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Muhammad Dwi Pradipta Mario Kenzi, bayi pengidap penyakit epilepsi dan mikrosefalus ini terbaring lemah di tempat tidurnya.

Kenzi tinggal di sebuah rumah kontrakan kecil di permukiman padat penduduk di Jalan Bandengan Utara, Kampung Baru Kubur Koja, Penjaringan, Jakarta Utara bersama orangtuanya, Mulyadi (39) dan Ima (37).

Dilansir TribunJakarta.com, Ima menuturkan bahwa putra keduanya itu harus dipasang selang dari hidung untuk memasukkan susu.

Kenzi tak bisa minum susu melalui mulut seperti anak pada umumnya. Ima khawatir Kenzi akan tersedak.

Baca juga: Kisah Kenzi, Anak Petugas PPSU yang Mengidap Epilepsi dan Mikrosefalus

"Karena kalau tersedak bisa masuk paru-paru nanti takut fatal," kata Ima kepada TribunJakarta.com pada Selasa (13/7/2021).

Pihak rumah sakit meminta Ima mengalirkan cairan susu melalui selang yang didorong dengan pompa suntikan saat merawat Kenzi di rumah.

Selain susu, ada lima jenis obat-obatan untuk penyembuhan kejang Kenzi juga harus dimasukan melalui selang itu.

Kenzi pun kerap mencabut selang itu dari hidungnya. Hingga akhirnya Ima belajar memasang selang tersebut dari tenaga medis agar tak perlu bolak-balik ke rumah sakit apabila sewaktu-waktu selang itu lepas.

"Selangnya saya yang masukin sendiri, itu tega enggak tega sih. Sudah diajarin oleh pihak rumah sakit," ucap Ima.

Kenzi harus meminun susu medis khusus untuk untuk penyembuhan kejang-kejang yang dia alami.

Baca juga: Petugas PPSU Galang Dana untuk Bantu Anak Penderita Epilepsi di Penjaringan

Tak sampai di situ, bayi berusia 1 tahun 5 bulan itu juga harus menjalani diet ketogenik (diet karbohidrat) untuk mengurangi frekuensi kejangnya.

Menurut Ima, Kenzi pernah mengalami kejang hingga 47 kali dalam satu hari.

"Saat ini belum bisa konsumsi susu lain selain susu medis. Dia juga harus mengikuti diet ketogenik untuk proses penyembuhan kejang-kejangnya," kata Ima.

Untuk penyembuhan mikrosefalus, Kenzi melakukan terapi untuk merangsang motoriknya di RSCM.

"Ia diajarin untuk tengkurap dan duduk. Diajak berkomunikasi agar merangsang otak dia," sambungnya.

Dengan segala keterbatasan mereka, Ima dan Mulyadi melakukan berbagai upaya dalam bisa merawat putra bungsu mereka.

Beruntung, Mulyadi mendapat kepedulian dari rekan-rekan seprofesinya.

Sejumlah petugas PPSU di DKI Jakarta menggalang dana untuk membantu Mulyadi mencukupi kebutuhan susu Kenzi yang terbilang mahal dan sulit didapatkan.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul "Petugas PPSU se-DKI Galang Dana untuk Beli Susu Khusus Anak Penderita Epilepsi di Penjaringan".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama KontraS Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama KontraS Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com