Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OPD di Kota Tangerang Bakal Bagikan Makanan ke Pasien Covid-19 yang Isoman

Kompas.com - 14/07/2021, 17:56 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang bakal membagikan makanan ke pasien Covid-19 yang isolasi mandiri melalui setiap organisasi perangkat daerah (OPD) Kota Tangerang.

Asisten Dua Kota Tangerang Indri Astuti berujar, pihaknya telah meminta pada tiap OPD agar mendirikan dapur umum bagi pasien-pasien itu.

Dari setiap dapur umum, lanjutnya, bakal mendistribusikan 300 kotak makanan ke pihak kecamatan yang kemudian diteruskan ke pasien isolasi mandiri.

Baca juga: 7.800 Pasien Covid-19 Jalani Isolasi Mandiri, Pemkot Tangerang Minta Bantuan Pemprov Banten

Kata Indri, hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pasien Covid-19 di kediaman masing-masing.

"Pendistribusian makanan dari kecamatan kepada warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah. Ini dilakukan dalam pemenuhan kebutuhan asupan setiap harinya," papar Indri seperti dikutip dari Antara, Rabu (14/7/2021).

Dia berharap, beban warga yang sedang isolasi mandiri dapat diringankan dengan adanya bantuan itu, mengingat mereka tak diperkenankan keluar kediaman untuk menekan penyebaran virus Covid-19.

Baca juga: PPKM Darurat, Masyarakat Dinilai Sangat Bergantung pada Bantuan Pemerintah

Jajarannya, lanjut Indri, juga mendorong Satgas Covid-19 di tingkat RT/RW agar lebih mengoptimalkan pemantauan di lingkungan pasien yang isolasi.

Satgas Covid-19 di tingkat RT/RW juga harus melaporkan tiap perkembangan mereka yang isolasi mandiri.

Penyaluran makanan dilakukan untuk memastikan asupan makanan bagi pasien yang isolasi mandiri terpenuhi.

"Peran Satgas Covid-19 RT/RW sangat penting dalam mengetahui perkembangan lingkungan," ucap Indri.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota Tangerang mencatat, setidaknya ada 7.800 pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah berujar, jumlah tersebut merupakan akumulasi dari pasien yang isolasi mandiri sejak 10 hari terakhir.

Sebanyak 7.800 pasien tersebar di 13 kecamatan.

Dia menyebut, jajarannya telah melaporkan hal tersebut ke Pemerintah Provinsi Banten guna meminta kebutuhan mendesak seperti oksigen hingga obat-obatan bagi pasien yang isolasi mandiri.

"Jumlahnya cukup banyak yang melakukan isolasi mandiri," ungkap Arief melalui rilis resminya, Rabu (13/7/2021).

"Sudah kami laporkan juga kepada Pemerintah Provinsi Banten terkait kebutuhan mendesak seperti oksigen dan obat-obatan untuk membantu pasien Covid-19," lanjut dia.

Arief berharap, penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat dapat mengurangi mobilitas warga.

"Untuk itu saya harap kepada masyarakat untuk bisa mendukung PPKM darurat ini, kurangi mobilitas keluar rumah," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com