Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembuang Jasad Bayi di Bekasi Sempat Mengelak Saat Diinterogasi Polisi

Kompas.com - 14/07/2021, 19:37 WIB
Djati Waluyo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - LA (30), pembuang bayi di kawasan Bintara, Bekasi Barat, Selasa (13/7/2021) kemarin, sempat mengelak saat diinterogasi polisi.

Kapolsek Bekasi Barat Kompol Armayni mengatakan, pelaku sempat tidak mau mengakui perbuatannya.

"Kami interogasi, awalnya enggak ngaku," ujar Armayni kepada wartawan, Rabu (14/7/2021).

Baca juga: Jasad Bayi Ditemukan di Depan Sekolah di Bekasi

Setelah polisi menunjukkan bukti rekaman CCTV yang menyorot LA sedang membuang bungkusan plastik, barulah perempuan asal Garut, Jawa Barat itu tak lagi bisa berkelit. Apalagi, polisi juga menemukan tanda-tanda bekas persalinan pada tubuhnya.

"Setelah kami interogasi lagi, dia mengakui bahwa itu anaknya yang dilahirkan, namun sudah meninggal dunia," ujar Armayni.

Mengenai sosok pria yang juga terekam CCTV bersama dengan pelaku, saat ini masih dalam proses penyidikan lebih lanjut.

Baca juga: Polisi Sebut Pembuang Bayi di Bekasi Berasal dari Garut

"Masih kami dalami, karena dia mengaku hanya sopir travel, Tapi akan kami dalami apakah dia terlibat atau tidak," ungkapnya.

Secara terpisah Kanit Reskrim Polsek Bekasi Kota Iptu Arfa mengatakan, setelah polisi menelusuri lebih lanjut, pria tersebut tidak ada hubungannya dengan pelaku.

"Kalau yang kemarin itu di video, cuma sopir travel dan dia enggak tahu kalau ada isi jasad bayi. Dia cuma antar penumpang saja," ujar Arfa.

Untuk melanjutkan penelusuran kasus, saat ini pelaku masih diamankan di Polsek Bekasi Kota.

"Masih di polsek, (pelaku) masih lingling orangnya, kaya kebingungan gitu. Mungkin depresi ya, kami belum periksa secara medis," ujar Arfa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Megapolitan
Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com