Luhut menampik berbagai anggapan yang menyebutkan kondisi pandemi di Tanah Air tidak terkendali.
"Jadi kalau ada yang berbicara bahwa tidak terkendali keadaannya, sangat-sangat terkendali. Jadi yang bicara tidak terkendali itu bisa datang ke saya. Nanti saya tunjukkan ke mukanya bahwa kita terkendali," ujar Luhut dalam konferensi pers daring pada Senin (12/7/2021).
Meski demikian, Luhut mengakui selama menangani pandemi pemerintah menghadapi berbagai kendala. Namun, pemerintah berusaha memperbaiki semua kendala tersebut.
Baca juga: Luhut: Yang Bilang Covid-19 Tak Terkendali, Saya Tunjukkan ke Mukanya Kita Terkendali
"Bahwa kita punya masalah, saya berkali-kali sampaikan, yes, kita punya banyak masalah. Dan masalah kita perbaiki dengan tertib karena tim bekerja sangat kompak," ucap Luhut.
Pernyataan Luhut ini menuai beragam reaksi karena kondisinya tak "setenang" yang disampaikan Luhut.
Jika memang terkendali, lalu apa yang bisa menjelaskan ratusan orang harus mengantre dari pagi untuk mengisi tabung oksigen, apotek-apotek ramai orang mencari obat-obatan yang kini melambung tinggi harganya.
Baca juga: Cerita Kadinkes soal Sulitnya Cari Ruang ICU untuk Bupati Bekasi: Memang Penuh Semua...
Belum lagi puluhan tenaga kesehatan ambruk karena ikut terpapar Covid-19. Catatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, setidaknya delapan orang nakes meninggal dunia dalam sepekan terakhir.
Jumlah itu belum ditambah para nakes yang masih harus menjalani isolasi mandiri sehingga tak bisa bekerja merawat pasien. Tak heran, krisis pun terjadi seperti yang dialami RSUD Tarakan di mana di tempat itu, tenda darurat tidak bisa dioperasikan karena kurangnya nakes.
Baca juga: Sejumlah Dokter Tertular Covid-19, Tenda Darurat di RSUD Tarakan Belum Beroperasi