JAKARTA, KOMPAS.com - PT ASA yang gudangnya terletak di Kalideres, Jakarta Barat diduga menjual Azithromycine, salah satu obat untuk penanganan Covid-19, di atas harga eceran tertinggi (HET).
Kanit Kriminal Khusus Polres Jakarta Barat AKP Fahmi Fiandry menduga, PT ASA tak mau rugi karena telah membeli barang dari penyuplai dengan harga di atas HET.
"Dia ngambil dari PT H di Semarang sudah di atas harga eceran tertinggi, yaitu Rp 2.500 padahal HET Rp 1.700," kata Fahmi dalam sebuah rekaman, Rabu (14/7/2021).
PT ASA menjual Azithromycine seharga Rp 2.500 per butirnya.
Baca juga: Jadi Tempat Penimbunan Obat Penanganan Covid-19, Gudang di Kalideres Ditutup Polisi
Selain menjual dengan harga di atas HET, PT ASA juga kedapatan menimbun Azithromycine di gudangnya.
"Dugaan kita dia belum mau jual karena sudah ditetapkan pemerintah harga eceran tertingginya di bawah harga yang dia ambil, makanya dia masih menahan," kata Fahmi.
Sementara, polisi telah memeriksa enam saksi, termasuk direktur perusahaan, apoteker, pembeli dan kepala gudang.
Di samping itu, ahli dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), kata Fahmi, akan dimintai keterangan, Kamis besok.
Selain itu, ahli dari Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perdagangan juga akan dimintai keterangan.
Tak hanya itu, pihak PT H yang merupakan supllier obat-obatan ke PT ASA juga telah dipanggil polisi untuk dimintai keterangan.
"Setelah kita lengkapi pemeriksaan saksi sama ahli, kita akan lakukan penetapan tersangka," kata Fahmi.
Menurut dia, penanganan kasus ini dilakukan ekstra cepat agar obat-obatan yang saat ini masih dijadikan barang bukti perkara dapat segera didistribusikan untuk kebutuhan masyarakat.
Adapun, gudang milik PT. ASA telah ditutup polisi sejak 9 Juli 2021. Sebanyak 730 boks Azithromycin ditemukan di sana.
"Terdapat keputusan menteri kesehatan, ada 11 jenis obat yang sangat dibutuhkan menjadi barang penting untuk kebutuhan pengobatan pasien Covid-19. Azithromycin ini ada di poin ke-10," kata Kapolres Jakarta Barat Kombes Ady Widodo dalam jumpa pers, Senin (12/7/2021).
Menurut Ady, ratusan boks obat Azithromycin yang ditimbun di gudang ini bisa untuk 3.000 pasien Covid-19.