Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Mula Varian Delta Masuk ke Jakarta hingga Mendominasi 90 Persen Kasus Covid-19

Kompas.com - 15/07/2021, 13:22 WIB
Rindi Nuris Velarosdela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Varian baru virus corona yakni varian B.1.617.2 atau varian Delta telah mendominasi hampir 100 persen kasus Covid-19 di DKI Jakarta.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marives) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, 90 persen penularan Covid-19 di DKI Jakarta disebabkan oleh varian Delta.

"Jadi data yang kami dapat 90 persen (penularan) di Jakarta itu sudah varian delta. Jadi varian delta 90 persen di kota (Jakarta)," ujar Luhut dalam konferensi pers secara daring pada Senin (5/7/2021) malam.

Pernyataan Luhut semakin diperkuat dengan temuan Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI. Hingga Minggu (11/7/2021), Badan Litbangkes Kemenkes RI mencatat, total ada 615 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 varian Delta.

Baca juga: Varian Delta Mengamuk di Jakarta: Penularan Semakin Masif, Jenazah Pasien Covid-19 Harus Antre Dimakamkan

Temuan itu diketahui telah tersebar di 13 provinsi, di mana DKI Jakarta menjadi provinsi dengan sebaran terbesar, yakni 264 kasus.

Kemenkes menyebutkan, varian Delta ini enam kali lebih menular daripada varian Alpha B.1.1.7 asal Inggris.

Pemprov DKI kemudian merilis klasifikasi gejala yang umumnya disebabkan oleh varian Delta.

Gejala-gejala yang biasanya diderita yakni, demam, mual dan muntah, flu parah, sakit kepala, sakit tenggorokan, batuk, diare dan sakit perut, nyeri sendi, dan hilang selera makan.

Bagaimana awal mula temuan Covid-19 varian Delta di DKI Jakarta?

3 Mei 2021

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan bahwa tiga varian virus corona dari luar negeri kini telah masuk di Indonesia.

Tiga varian itu adalah varian B.1.1.7 atau varian Alpha yang pertama kali ditemukan Inggris, varian mutasi ganda B.1.617 atau varian Delta yang awalnya dari India, serta B.1.351 atau varian Beta yang pertama ditemukan di Afrika Selatan.

Baca juga: Separah Apa Kondisi Covid-19 di Jakarta? Pasien 10 Kali Lebih Banyak dari Kapasitas RS

 

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, ada varian B.1.617 ditemukan pada dua kasus positif Covid-19 di Jakarta.

Kemudian, varian B.1.351 ditemukan di Bali. Sedangkan 13 kasus positif Covid-19 di Indonesia diketahui sebagai penularan varian Alpha.

"Iya benar demikian (B.1.617 di Jakarta dan B.1.351 di Bali)," ujar Nadia, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (3/5/2021).

Baca juga: Ketika Tenaga Kesehatan di Jakarta Tumbang Satu Per Satu di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19

Akhir Mei-Pertengahan Juni 2021

Kasus Covid-19 di Ibu Kota mulai melonjak sejak awal Juni 2021. Pemerintah provinsi DKI Jakarta kala itu menyebut lonjakan kasus Covid-19 disebabkan oleh aktivitas mudik dan silaturahmi saat libur Lebaran 2021.

Pasca-liburan Lebaran, yakni periode 21 Mei hingga 10 Juni, ditemukan 988 klaster keluarga dengan 2.008 orang terinfeksi Covid-19.

Sebanyak 1.070 kasus baru Covid-19 atau 51 persen dari temuan kasus berasal dari RT yang menerapkan micro-lockdown.

Berdasarkan catatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per 11 Juni 2021, kasus Covid-19 di Jakarta naik 302 persen dalam 10 hari terakhir.

Penambahan kasus baru Covid-19 di DKI Jakarta selalu di atas 2.000 sejak 10 Juni 2021.

Pada 10 Juni 2021, ditemukan 2.096 kasus baru Covid-19 di DKI Jakarta. Padahal sebelumnya, pada 8 dan 9 Juni 2021, penularan kasus masing-masing berada di angka 755 dan 1.371 kasus baru.

Lonjakan kasus kembali terjadi pada 11 Juni 2021 yakni ditemukan 2.293 kasus baru Covid-19. Kemudian pada 12 Juni 2021, ditemukan 2.455 kasus baru penularan Covid-19. Jumlah kasus aktif di Jakarta juga naik 1.716 kasus.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, wilayah Ibu Kota sedang memasuki fase genting penyebaran Covid-19.

"Jakarta memasuki fase yang amat genting," ujar Anies di Lapangan Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (13/6/2021).

Baca juga: Di Tengah Keterbatasan, Satu Per Satu Warga Miskin Jakarta Meninggal Saat Isolasi Mandiri

 

Pada pertengahan Juni 2021, Kemenkes RI merilis data tentang penyebaran tiga varian baru Covid-19 di Indonesia.

Berbeda dengan pernyataan Pemprov DKI, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa varian Delta sudah mendominasi lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah wilayah di Indonesia.

Tiga wilayah yang jadi perhatian itu adalah DKI Jakarta, Kabupaten Kudus, dan Kabupaten Bangkalan.

Lonjakan kasus tersebut sudah dilaporkan Menkes kepada Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas pada Senin (14/6/2021).

Baca juga: Perda Covid-19 di Jakarta Akan Direvisi, Wagub: Untuk Dimasukan Pasal Hukuman Pidana

"Beberapa daerah seperti Kudus, kemudian DKI Jakarta, dan juga di Bangkalan memang sudah terkonfirmasi varian Delta-nya atau B.1.617.2 atau juga varian dari India, mendominasi," kata Menkes Budi Sadikin dalam video yang diunggah Sekretariat Kabinet RI, Senin (14/6/2021).

Akhir Juni 2021

Penularan Covid-19 varian Delta semakin mengganas di DKI Jakarta dan sekitarnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia menjelaskan, ditemukan puluhan kasus transmisi lokal varian Delta di wilayah Jabodetabek.

Data tersebut merupakan data pemeriksaan sampel varian baru per 28 Juni 2021.

"46 transmisi lokal varian Delta di DKI Jakarta, 22 transmisi lokal varian Delta di Bodetabek yang mana pemeriksaannya dilakukan di Jakarta," kata Dwi dalam keterangan tertulis, Senin (28/6/2021).

Tidak hanya kasus transmisi lokal, Dwi juga mengatakan, ada 20 kasus virus corona varian Delta yang teridentifikasi dari perjalanan orang keluar negeri atau kasus impor.

Selain itu, 25 kasus varian Delta lainnya masih dalam proses verifikasi, apakah merupakan kasus transmisi lokal atau kasus impor.

Baca juga: Potret Nyata Covid-19 Tak Terkendali di Jakarta: RS Kolaps, Antrean Pasien Terus Bertambah

 

Total orang yang terjangkit varian Delta di Jabodetabek berjumlah 113 kasus dari 980 sampel yang diperiksa.

Juli 2021

Penyebaran Covid-19 varian Delta semakin masif di Ibu Kota hingga menyebabkan kasus harian menyentuh angka 10.000 kasus.

Per Rabu kemarin, tercatat penambahan 12.667 kasus Covid-19. Dari penambahan kasus itu, sebanyak 13,9 persen di antaranya anak usia 0-18 tahun.

Rinciannya 1.331 anak usia 6-18 tahun dan 424 kasus anak usia 0-5 tahun. Sedangkan, 9.653 kasus adalah usia 19 - 59 tahun dan 1.259 kasus adalah usia 60 tahun ke atas.

Baca juga: Tambahan Jadi 100 Titik Penyekatan di Jakarta Berlaku Hari Ini, Berikut Daftar Lokasinya...

Dengan penambahan kasus harian itu, angka kumulatif Covid-19 di Jakarta berada di 701.910 kasus.

Sementara itu, selama enam hari terakhir, kasus harian Covid-19 konsisten di atas 10.000. Berikut penambahan kasus Covid-19 di Ibu Kota yang berada di atas 10.000: 4 Juli: 10.485 kasus
5 Juli: 10.903 kasus
8 Juli: 12.974 kasus
9 Juli: 13.112 kasus
10 Juli: 12.920 kasus
11 Juli: 13.133 kasus
12 Juli: 14.619 kasus
13 Juli: 12.182 kasus

Pada Rabu kemarin, tercatat 3.070 pasien yang dinyatakan sembuh, sehingga total pasien sembuh sebanyak 592.556 orang.

Kemudian, tercatat 99.751 pasien Covid-19 masih butuh perawatan atau isolasi.

Pasien meninggal dunia akibat Covid-19 juga bertambah 62 orang. Total 9.603 pasien Covid-19 meninggal di DKI Jakarta selama pandemi.

Lonjakan kasus Covid-19 berdampak pada keterisian rumah sakit. Pada 6 Juni 2021, Pemprov DKI Jakarta tercatat menyediakan 1.059 tempat tidur ICU dan 6.577 tempat tidur isolasi di 106 rumah sakit rujukan untuk pasien Covid-19 bergejala sedang hingga kritis.

Saat itu tingkat keterisian tempat tidur isolasi berada di 45 persen, sedangkan ICU hanya di angka 47 persen. Angka ini disebut aman, karena tingkat ketersediaan tempat tidur masih di atas 50 persen.

Baca juga: Dinkes Depok: Pasien Covid-19 yang Masuk RS Kini Sangat Dipilah-pilah

 

Sebulan berlalu, kondisi rumah sakit di Ibu Kota sudah di ambang kolaps. Ketersediaan tempat tidur isolasi maupun ICU semakin menipis meski Pemprov DKI sudah menambah kapasitasnya.

Data terakhir yang diunggah Pemprov DKI Jakarta 11 Juli 2021, Pemprov DKI telah menambah tempat tidur isolasi dari 11.214 menjadi 11.522, namun persentase keterisian stagnan di angka 92 persen.

Tempat tidur ICU juga ditambah dari 1.377 menjadi 1.479 tempat tidur. Meski mengalami penambahan, keterisian tempat tidur di ICU tetap meningkat dari 94 persen kini di angka 95 persen.

Pemerintah kemudian menerapkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat sejak 3-20 Juli 2020 di Jawa-Bali. Kebijakan PPKM darurat diharapkan bisa mengerem mobilitas masyarakat sekaligus menurunkan laju penularan Covid-19. 

Baca juga: Sekda Tangsel Ungkap Alasan Minta Bantuan Anies untuk Tambah RS Rujukan Covid-19

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com