Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Isoman Keluhkan Sulitnya Tebus Obat Gratis lewat Kimia Farma

Kompas.com - 15/07/2021, 16:44 WIB
Ihsanuddin,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pasien Covid-19 yang sedang isolasi mandiri di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) kini dapat mengakses layanan telemedicine gratis.

Program ini memungkinkan pasien Covid-19 berkonsultasi dengan dokter hingga menebus obat secara online. Seluruh layanan pun tak dipungut biaya.

Meski demikian, masih ada sejumlah pasien yang kesulitan mengakses layanan yang disiapkan oleh Kementerian Kesehatan.

Yana (28), mengaku sudah mendapatkan pesan dari Kemenkes melalui WhatsApp yang berisi tautan untuk mengakses layanan telemedicine gratis.

Baca juga: Alur Layanan Telemedicine, Cara Akses, hingga Obat Gratis untuk Pasien Isoman

Ia kemudian mengakses tautan itu dan berhasil terhubung dengan dokter di salah satu aplikasi telemedicine.

Kala itu konsultasi dengan dokter berjalan lancar dan tak ada pungutan biaya.

Dokter memberikan resep digital untuk menebus obat paket B untuk pasien bergejala ringan. Obat dalam paket ini terdiri dari multivitamin C, D, E, Zinc sebanyak 10 butir; kemudian azithromisin 500 mg 5 butir; oseltamivir 75 mg sebanyak 14 butir; dan parasetamol tab 500 mg sebanyak 10 butir.

Baca juga: Catat, Ini 114 Lab Pemeriksaan Covid-19 di Jakarta untuk Akses Telemedicine Gratis

Yana lalu mengikuti proses selanjutnya dengan mengirim resep digital tersebut ke nomor WhatsApp Apotek Kimia Farma sesuai domisilinya.

"Tapi tidak direspons, akhirnya saya beli obat sendiri," kata Yana kepada Kompas.com, Kamis (15/7/2021).

Yana mengaku seharian menunggu kabar dari Kimia Farma berkait proses penebusan obatnya. Karena khawatir kondisinya makin memburuk, maka ia akhirnya memutuskan membeli obat dengan biaya sendiri.

Baca juga: 5 Fakta Telemedicine bagi Pasien Isoman Covid-19 dan Obat Gratis

Yana menilai program telemedicine gratis ini sebenarnya sudah cukup baik. Namun, ia berharap ada perbaikan dalam proses penebusan obat.

"Mungkin harus diperbaiki supaya lebih responsif dan cepat prosesnya," kata warga Pondok Kopi, Jakarta Timur.

Kasus serupa juga disampaikan sejumlah warga di media sosial. Yanti Hartanti, misalnya, yang mengadukan masalah penebusan obat dengan membawa-bawa akun Twitter resmi Kemenkes RI.

"@KemenkesRI dapat Wa dr Kemenkes untuk konsultasi dan obat gratis untuk covid. Sudah dapat resep dr dokter tp obat belum dikirim. Diambil langsung ke kimia farma, tidak bisa dengan alasan harus dikirim pake courier. Tp sudah 4 hari, sy belum terima obatnya," tulis Yanti lewat akun @yantihartanti.

Baca juga: KSPI Minta BPJS Kesehatan Berikan Vitamin dan Obat Covid-19 Gratis untuk Pasien Isoman

Keluhan juga disampaikan akun Twitter @putpuwi. Ia mengaku harus membeli obat sendiri karena tak berhasil mendapat obat dari program telemedicine gratis.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com