Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Buru Komplotan Pelaku Penodongan di Tanjung Duren

Kompas.com - 15/07/2021, 17:17 WIB
Sonya Teresa Debora,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi telah mengidentifikasi pelaku pencurian dengan kekerasan kepada dua orang pemuda di Tanjung Duren, Jakarta Barat, Sabtu (10/7/2021).

"Pelakunya sudah teridentifikasi, mohon doanya supaya bisa ditangkap," kata Kanit Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Barat, AKP Avrilendy kepada wartawan, Kamis (14/7/2021).

Avrilendy mengatakan, CCTV di sekitar kejadian telah diperiksa. Beberapa orang saksi juga telah diminta keterangan.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat pelakunya bisa kami tangkap," kata Avrilendy.

Baca juga: Dua Pemuda Jadi Korban Pencurian di Tanjung Duren, Diancam Pakai Celurit dan Golok

Sebelumnya, dua pemuda Jessen dan Kristofer jadi korban penodongan.

Menurut Jessen, pelaku berjumlah sekitar empat sampai lima orang. Mereka beraksi sekitar pukul 01.00 WIB.

"Sekitar jam 01.00 WIB kurang saya jalan sama teman saya Kristoper ke robak (roti bakar) atau warkop (warung kopi) pinggiran di daerah Tanjung Duren," kata Jessen saat dikonfirmasi, Senin (12/7/2021).

Saat tiba, keduanya memesan makanan. Sambil menunggu makanan jadi, mereka duduk di warung kopi sembari bermain game.

Tiba-tiba gerombolan pelaku datang menyambangi mereka.

"Sekitar 4 sampai 5 orang teriak 'jangan bergerak!' Saya kira itu tim satgas Covid-19, ternyata begitu saya lihat di bawah leher saya ada celurit," jelas Jessen.

Baca juga: Tanya Arah ke Dua Pemuda, Satu Keluarga Jadi Korban Penodongan di Tomang

Sementara, Kristoper ditodong dengan golok oleh salah seorang pelaku.

Para pelaku kemudian meminta semua barang di meja tempat mereka menunggu pesanan. Barang-barang tersebut antara lain dua unit ponsel, rokok dan korek api.

"Untungnya dompet, kunci motor sama motor nggak diminta, mungkin karena mereka panik juga," jelas Jessen.

Awalnya, Kristoper sempat tak terima dan melawan para pelaku. Namun, Jessen menyuruh Kristoper untuk merelakan barang-barangnya lantaran kalah jumlah dan berbahaya.

Usai mengambil barang-barang milik kedua korban, para pelaku mengacak-acak isi warkop kemudian pergi meninggalkan lokasi.

Pada Sabtu pagi, Jessen melaporkan kasus tersebut ke Mapolres Jakarta Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com