Sebab, insentif yang dijanjikan pemerintah terlambat cair.
"Gaji yang diterima mereka dari rumah sakit sekarang ini kan tidak sesuai dengan beban kerjanya. Sementara insentif dari pemerintah tidak cair," kata Eva.
Eva mengatakan, gaji yang dibayarkan RS untuk nakes karyawan tergolong kecil. Bahkan, para nakes yang berstatus relawan sama sekali tak digaji oleh rumah sakit.
Oleh karena itu, insentif bagi nakes di masa pandemi memang sudah menjadi suatu kewajaran. Pemerintah sendiri sudah menetapkan besaran insentif berbeda-beda untuk tiap kategori nakes, mulai dari Rp 15 juta-5 juta per bulan.
"Tapi pembayaran insentif ini sangat telat sekali. Insentif dari bulan November tahun lalu baru cair bulan ini," kata dia.
Dalam kondisi beban kerja yang makin berat, ancaman terpapar Covid-19, sekaligus pemasukan yang tak menentu, Eva pun menilai wajar banyak nakes yang akhirnya memilih mundur dari pekerjaan.
"Ada yang resign bilangnya mendingan dagang, ada yang mau sekolah lagi, ada juga yang dilarang oleh suami," kata Eva.
Menurut Eva, kondisi ini terjadi baik pada para nakes yang berstatus pegawai RS atau pun relawan.
"Ya mereka mau makan dan hidup bagaimana kalau insentif tidak cair-cair. Kalau yang karyawan mungkin masih bisa karena tetap dapat gaji dari RS, tapi yang relawan itu nol. Dia hanya mengandalkan insentif dari pemerintah," katanya.
Eva sendiri sudah diminta oleh suaminya untuk mundur di tengah lonjakan kasus ini. Namun, hati kecilnya masih tergerak untuk tetap bekerja melayani masyarakat.
Eva khawatir RS akan makin kolaps karena jumlah nakes terus berkurang di tengah lonjakan kasus Covid-19 yang masih terus terjadi. Ia mengatakan, pemerintah bisa saja menambah ruang perawatan atau isolasi sebanyak mungkin. Namun, itu akan menjadi sia-sia jika tak ada tenaga kesehatan yang menangani pasien.
Oleh karena itu, ia berpesan kepada pemerintah agar jangan sampai ada keterlambatan pembayaran insentif bagi nakes.
"Khususnya untuk yang statusnya relawan itu jangan sampai telat lah. Mau makan apa mereka kalau telat, karena dari rumah sakit juga mereka tidak dapat, nol rupiah," katanya.
Eva juga berpesan agar pemerintah segera membayar utang klaim penanganan Covid-19 ke rumah sakit. Hal ini penting agar operasional rumah sakit bisa tetap berjalan.
"Jangan sampai rumah sakit juga tidak sanggup bayar nakes karena duitnya diutangin Kemenkes dan belum dibayar," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.